Berita viral dan trending: memiliki 7 orang anak pasangan suami isteri ini harus membayar denda 1,5 Miliar kepada pemerintah
Padangkita.com - Bagi pasangan suami istri kelahiran seorang anak adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu sebab membawa keberkahan dalam keluarga.
Namun lain dengan pasangan ini, kelahiran anak yang seharusnya menjadi momen bahagia justru berujung denda miliaran rupiah.
Karena memiliki 7 orang anak, pasangan asal Ziyang, Provinsi Sichuan, China, ini harus membayar denda sebesar USD 109,787 atau sekitar Rp 1,5 miliar.
Menurut peraturan pemerintah Tiongkok, satu keluarga hanya diperbolehkan memiliki maksimal dua anak. Pasangan suami istri ini mendapatkan surat denda setelah hampir 10 tahun dari anak ketujuh mereka lahir.
Kini pasangan tersebut pun bingung harus mencari uang ke mana untuk membayar denda. Sang suami yang hanya diketahui bermarga Liu, dan istrinya menambah anak demi keingin mereka memiliki putra.
Pasangan ini masih percaya jika sebuah keluarga tidak lengkap tanpa kehadiran anak laki-laki.
Pasutri tersebut melahirkan anak pertamanya, seorang bayi perempuan, pada 1990. Kemudian menyusul lahir lima bayi lainnya yang semua berjenis kelamin perempuan.
Baru pada 2009, akhirnya mereka mendapatkan anak lelaki yang lahir pada April. Tapi kebahagiaan karena kehadiran seorang putra harus dibayar dengan mahal.
Pada November 2018, pemerintah lokal melakukan investigasi, dan mendapati perbuatan ilegal Liu dan istrinya.
Mereka pun diharuskan membayar denda yang disebut sebagai 'biaya pemeliharaan sosial'. Jumlah Rp 1,5 miliar tentu saja cukup berat bagi keluarga ini yang hanya mengandalkan pekerjaan sang ayah.
Liu telah berupaya membayar denda dengan cara dicicil tapi tetap saja setiap tanggal jatuh tempo mereka kelimpungan melunasinya.
Denda terhadap keluarga Liu memicu kontroversi di tengah masyarakat China. Banyak netizen berargumen di internet bahwa keputusan itu kontradiktif dengan struktur populasi yang sudah berubah di China.
Kontroversi di tengah angka kelahiran China yang menurun
Mereka berpendapat bahwa pasutri tersebut seharusnya tidak dihukum tapi justru diberi penghargaan. Sebab angka kelahiran di China sekarang justru menurun.
Otoritas kesehatan setempat juga sudah mengajukan permohonan ke pengadilan agar mengkaji ulang putusan denda tersebut.
Sebab menurut mereka tidak praktis menuntut kelarga Liu untuk melunasi denda dalam kondisi mereka yang sedang kesulitan ekonomi.
Baca Juga: Mau Menikah Muda, Ini Dampaknya Dalam Kehidupan Pertemanan
Huang Wenzheng, seorang pakar demografi, berpendapat bahwa denda itu tidak tepat sasaran. Khususnya di kondisi sekarang ini, di mana angka kelahiran justru sedang ditingkatkan.
Banyak kota di China yang juga telah melonggarkan aturan maksimal dua anak dalam beberapa tahun terakhir, meskipun biaya pemeliharaan sosial masih diterapkan di sejumlah wilayah. [*/son]