Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Bayi Jung In berusia 16 bulan di Korea Selatan meninggal karena dapat pelecehan fisik dan mental dari orang tua angkatnya.
Padangkita.com - Pada Oktober 2020 lalu, publik Korea Selatan sempat dihebohkan dengan kematian seorang bayi perempuan bernama Jung In. Setelah dua bulan berlalu pihak kepolisian akhinya berhasil menangkap dua orang tersangka kasus tersebut.
Tanpa diduga, dua orang yang diduga sebagai penyebab kematian bayi 16 bulan itu yakni orang tua angkanya sendiri. Hal itu diungkapkan pihak kepolisian Seoul belum lama ini.
Dilansir dari Koreaboo, kedua pelaku diketahui bermarga Jang dan Ahn. Mereka mengadopsi bayi Jung In untuk menjadi anak angkatnya.
Awalnya Jang dan Ahn sempat membantah tuduhan sebagai penyebab kematian bayi perempuan itu. Mereka terus bersikeras tidak ada hubungan dengan kematian bayi Jung In.
Polisi akhirnya melepaskan pasangan tersebut. Namun tetap melakukan penyeldikan mendalam terkait kasus tersebut.
Setelah berhasil mengumpulkan bukti, polisi langsung menangkap kedua tersengka.
Bukti kuat yang berhasil ditemukan polisi yakni 800 video rekaman Jang memperlihatkan dirinya secara fisik dan mental telah melecehkan bayi Jung In.
Dalam kesempatan itu, polisi juga mengungkapkan penyebab kematian Jung In. Setelah dilakukan otopsi, bayi perempuan itu ternyata mengalami kerusakan perut oleh hantaman yang kuat.
Hal yang membuat publik Korea semakin murka lantaran diketahui ibu Jang secara brutal melecehkan bayi Jung In yang berusia 16 bulan. Bahkan warga Korea sangat mengecam tindakan pasangan itu.
Sebelumnya, keluarga Jung pernah tampil di sebuah acara televisi. Pada saat itu mereka tampak seperti keluarga yang penuh kasih sayang. Namun tanpa diduga hal itu hanya tipuan saja.
Di program televisi yang ditayangkan di saluran EBS itu, Ahn mengaku dirinya dan sang suami, Jung dengan tulus dan ikhlas mengadopsi Jung In sebagai anak.
Pangkreas Bayi Jung In Pecah
“Saya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa tidak hanya selebritas, tetapi juga orang-orang seperti kita dapat memilih untuk mengadopsi.”
“Adopsi bukanlah sesuatu yang memalukan, melainkan sesuatu untuk dirayakan,” ujar Ahn di acara TV saluran EBS seperti dilansir dari Koreaboo.
Warga Korea lantas mengajukan petisi agar Jung dan Ahn diadili atas percobaan pembunuhan dan pelecehan anak. Sejauh ini petisi tersebut telah ada hingga 200 ribu tanda tangan.
Pada Sabut (2/1/2021), media Korea melaporkan mengenai pelecehan yang dialami Jung In selama sepuluh bulan bayi itu diadopsi oleh pasangan tersebut.
Diketahui kerusakan perut yang dialami Jung Ini menyebabkan pankreas anak tersebut pecah. Pecahnya pankreas itu tidak mungkin disebabkan karena Jung In dijatuhkan oleh Jung, seperti pernyataan yang diungkapkan oleh Jung.
Seorang ahli kesehatan di Seoul menyatakan pecahnya pankreas kemungkinan besar disebabkan oleh hantaman beban yang mendarat di tubuh korban. Diduga Jung telah melompat dan menginjak Jung In.
Tentu saja tayangan tersebut semain memicu kemarahan publik Korea. Banyak orang yang berharap agar pasangan itu bisa dihukum dengan sangat berat karena tindakan keji mereka itu. [*/Prt]