Padangkita.com - Kebanyakan orang tua, terutama ibu selalu berusaha agar anak-anaknya berada di jalan yang benar.
Namun hal ini justru berbeda untuk ibu satu ini. Pasalnya, janda berinisial DL justru menjerumuskan sang anak pada tindakan kriminal.
Ibu rumah tangga asal Mandailing Natal, Sumatera Utara itu nekat melibatkan anaknya berinisial MN untuk berjualan ganja. Lebih parah lagi lantaran sang anak ternyata masih duduk di bangku kelas dua SMP.
Polisi berhasil mengamankan keduanya di rumah mereka dengan barang haram tersebut. Rencanaya ganja kering seberat 30 kilogram ganja yang ditemukan petugas akan dikirim ke Malang, dan Bali.
Saat ditangkap kepolisian, DL hanya bisa menangis. Polisi juga memintai keterangan DL lantaran melibatkan anaknya yang masih berusia 14 tahun dalam peredaran ganja kering tersebut.
Ketika diinterogasi polisi, ibu itu mengaku terpaksa mengajak anaknya untuk menjual ganja. Pasalnya, DL tak memiliki pekerjaan lain setelah bercerai dari suaminya sejak satu tahun lalu.
DL dan anaknya MN, ditangkap polisi di rumahnya di Desa Huta Bangun, Mandailing Natal. Saat digeledah polisi berhasil menemukan barang bukti berupa ganja kering 30 kilogram.
Tak hanya menangkap DL dan anaknya, polisi juga berhasil mengamankan seorang kakek yang diduga juga terlibat dalam kasus tersebut. Ia merupakan pemasok ganja yang akan dijual oleh DL.
Kakek berusia 67 tahun berinisial MR itu diketahui memiliki ladang ganja di kawasan perbukitan Tor Sihite. Ia telah lama memasok barang haram itu dan menjualnya ke beberapa pengedar lainnya.
“Bersama barang bukti 30 kilogram ganja kering, polisi membawa keduanya untuk menunjukkan tempat pelaku yang memasok ganja kepada ibu dan anak ini,” kata Kapolres Mandailing Natal, AKBP Horas Tua Silalahi, seperti dilansir dari iNews pada Selasa (20/10/2020),
Kejahatan DL berhasil diungkap polisi karena hasil pengembangan kasus. Sebelumnya telah ada beberapa pengedar ganja lainnya yang telah berhasil ditangkap polisi.
Baca juga: Terungkap Firaun Ternyata Lakukan Praktik Inces, Ini Buktinya
"Penangkapan terhadap tersangka DL dan MN, merupakan hasil pengembangan polisi dari penangkapan para pengedar ganja sebelumnya," ujar Horas Tua Silalahi, seperti dilansir dari Sindonews pada Rabu (21/10/2020).
Polisi menduga kedua pelaku nekat berbisnis ganja karena tergiur keuntungan yang besar. Pasalnya, ganja yang dibeli dari petani seharga Rp300 ribu per kg. Mereka biasnya menjual kembali seharga Rp2 juta per kg. [*/Prt]
