Berita viral terbaru: Seorang wanita di Jepang nekat selingkuh dengan pria lain lantaran sang suami tak bisa miliki keturunan.
Padangkita.com - Setiap pasangan suami istri pasti selalu memimpikan datangnya buah hati di tengah-tengah pernikahan mereka. Kendati demikian, tak semua pasangan bisa dengan mudah mendapatkan keturunan seperti yang diharapkan.
Bahkan ada pula pasangan yang tak bisa mendapatkan anak lantaran divonis tidak subur. Alhasil, berbagai cara akan mereka lalukan mulai dari mengikuti program bayi tabung atau in fitro vertilization (IVF), dan mengadopsi anak.
Namun ada pula yang melakukan cara ekstrim, dengan cara inseminasi buatan melalui donor sperma. Meski begitu, donor sperma memiliki risiko yang tinggi dan kerap menimbulkan masalah di kemudian hari.
Hal inilah yang dialami perempuan Jepang bernama Akina. Perempuan berusia 33 tahun itu berbagi cerita mengenai kisahnya di majalah Weekly Women.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya pernah mencari pendonor sperma agar bisa memiliki keturunan.
Dilansir dari eva.vn, Akina telah menikah selama 10 tahun namun tak kunjung mendapatkan momongan. Setelah memeriksakan ke dokter baru diketahui jika sang suami ternyata memiliki masalah kesehatan reproduksi alias mandul.
Akina sempat merasa frustasi lantaran dirinya sangat ingin menjadi seorang ibu. Karena hal itulah ia secara diam-diam melakukan fertilisasi in vitro namun dengan sperma orang lain.
Hal itu tak ia beritahu kepada suaminya, Akina secara diam-diam meminta calo untuk mencari pendonor sperma yang memiliki kesamaan dengan suaminya mulai dari golongan darah, penampilan, IQ dan tingkat pendidikan.
Setelah bebebrapa waktu berlalu, pemasok sperma melaporkan pada Akina bahwa mereka tidak dapat menemukan kandidat yang cocok. Lantaran hal itu pula ia terpaksa mencari sendiri pendonor sperma untuk membuahi sel telurnya.
Setelah melalui perjuangan panjang, Akina berhasil menemukan seorang pria yang sesuai dengan persyaratannya. Pria tersebut bernama Haru berusia 24 tahun. Kala itu, Haru mengaku baru saja lulus dari universitas bergengsi.