Ternyata Ini Alasan Orang Jepang Pakai Kasur Tipis

Padangkita.com: Berita Hari Ini - Berita viral terbaru: Ternyata inilah alasan mengapa orang Jepang lebih suka tidur diatas kasur yang tipis.

Kasur tipis ala orang Jepang. [Foto.Ist]

Berita viral terbaru: Ternyata inilah alasan mengapa orang Jepang lebih suka tidur diatas kasur yang tipis.

Padangkita.com-Sudah bukan rahasia umum lagi jika kebanyakan orang Jepang dikenal sebagai pekerja keras. Selain Itu mereka juga dikenal sebagai orang yang sangat disiplin atas pekerjaan yang dilakoni.

Makanya banyak sejumlah masyarakat di berbagai dunia yang mengidolakan orang Jepang.

Terlebih lagi mereka juga memiliki sederet budaya yang unik untuk dipelajari. Walau demikian mungkin terdapat satu hal yang membuat orang lain merasa begitu penasaran terhadap kebiasaan daripada si masyarakat Jepang.

Hal ini berkaitan dengan orang Jepang yang lebih memilih untuk tidur di sebuah kasur tipis. Di Jepang orang menggunakan tidur menggunakan futon atau semacam kasur lipat yang disertai dengan selimut.

Padahal tidur di kasur empuk di atas dipan memang nyaman, apalagi kasur busa atau springbed yang pegasnya masih kencang.

Ternyata tidak hanya untuk urusan tidur mereka juga memiliki kebiasaan untuk duduk di atas lantai. Pernyataan berikut ini merupakan berbagai alasan mengapa orang Jepang lebih memilih demikian.

Budaya turun-temurun

Alasan pertama Mengapa orang Jepang lebih suka untuk tidur di atas lantai hanya menggunakan sebuah kasur tipis dikarenakan budayanya.

Hal ini seolah juga telah menjadi warisan turun-temurun dari leluhur yang diperkirakan telah ada sejak abad ke-13.

Baca juga: Universitas Ini Gratiskan Uang Kuliah

Apalagi diketahui jika dulunya orang Jepang begitu ketat terhadap berbagai masyarakat dari budaya luar seperti negara-negara Eropa.

Nyaman

Satu hal yang mungkin tidak diketahui oleh banyak orang jika ternyata orang Jepang tidak tidur langsung di atas lantai.

Melainkan menggunakan tatami–matras tradisional Jepang yang terbuat dari tenunan jerami. dengan desain seperti itu, tatami menghangatkan saat tidur.

Tatami ini sendiri biasanya di desain dengan ketebalan sekitar 5 cm sehingga tidak menimbulkan suara gaduh seperti tidur diatas kasur.

Sementara itu bagian futon itu sendiri juga sebenarnya terdiri atas dua bagian. Pertama adanya matras yang disebut dengan shakebutton serta bagian selimut yang dikenal dengan bagian kakebuton.

Baca juga: Daud Kim Ngaku Cuma Pura Mualaf, Ternyata Sering Ke Diskotik

Selain itu masyarakat Jepang juga suka menggunakan foton ini karena dinilai lebih praktis dan bisa dilipat dalam waktu cepat.

Ukuran rumah yang kecil

Pesan lain yang menyebabkan orang Jepang memilih untuk tidur di atas foton karena menyesuaikan dengan ukuran rumah yang kecil.

Maka dari itu orang Jepang harus mengatur suatu siasat sehingga rumahnya menjadi tidak memberikan kesan sempit. [*/Nlm]


Baca berita viral terbaru hanya di Padangkita.com.

Tag:

Baca Juga

Padang, Padangkita.com - Ketua Umum FORKI Sumbar, Andre Rosiade bersyukur atas raihan atlet karate Sumbar dalam PON XX di Papua tahun 2021.
Boyong 2 Perak di PON Papua, Rombongan Karateka Sumbar Dijamu Andre Rosiade
Berita Viral, Minta Uang Rp5.000 Untuk Beli Rokok Tak Dikasih, Cucu Ancam Bunuh Sang Nenek, Viral trending Terbaru Hari Ini
Minta Uang Rp5.000 Untuk Beli Rokok Tak Dikasih, Cucu Ancam Bunuh Sang Nenek
Berita Pariaman hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kemungkinan besar setelah selesai proses BAP kasus akan dilimpahkan ke Polresta
Kesal Dibilang Numpang Hidup, Pria Beristri Bacok Ayah Kandungnya Sendiri
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Kembar menikah dengan kembaran lainnya di Sumedang bikin wrganet heboh.
Unik, Sesama Kembar Menikah dengan Kembar Lainnya di Waktu Bersamaan, Sempat Takut Ketukar
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Wanita menangis darah
Wanita di India Menangis Darah Saat Siklus Menstruasi karena Idap Kelainan Medis Langka
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Seleksi masuk PTN
Ini Alasan Kemendikbud Ubah Pola Seleksi Masuk PTN Tahun 2024