Berita viral terbaru: Akibat lecehkan Nabi Muhammad melalui sebuah majalah menyebabkan jika aksi protes terjadi di mana-mana.
Padangkita.com- Sebelumnya sempat ramai diperbincangkan mengenai tanggapan dari Presiden Prancis atas penerbitan majalah yang kontroversi.
Karena disebutkan jika sebuah majalah Satir Perancis yang bernama Charlie Hebdo menerbitkan ujaran yang mengandung kebencian terhadap umat muslim.
Bahkan cetakan tersebut bukankah untuk kali pertama yang merupakan balasan atas serangan ekstrimis yang terjadi di tahun 2015 silam.
Melansir dari Liputan6.com, majalah tersebut kembali mencetak sebuah edisi baru pada Jumat 4 September 2020 lalu.
Saat itu mereka mencetak ulang karikatur kontroversial Nabi Muhammad telah terjual habis hanya dalam satu hari.
Baca juga: Begini Nikita Mirzani Ceritakan Tentang Aktivitas Hubungan Intimnya
Mereka juga mengklaim akan mencetak sejumlah eksemplar tambahan untuk memenuhi tingginya permintaan.
Padahal sudah banyak aksi protes yang dilakukan masyarakat karena menganggap hal tersebut sebagai sebuah pelecehan terhadap Nabi Muhammad yang sangat dilarang untuk digambar rupanya.
Dulunya terbitan serupa ini menewaskan sebanyak 12 orang. Namun pada edisi terbaru kali ini mereka menampilkan sejumlah kartun yang mengejek nabi Islam, termasuk gambar yang memicu protes besar ketika pertama kali diterbitkan.
Disebut jika penerbitan ulang ini dilakukan sebagai penanda terhadap dimulainya persidangan terhadap terduga kaki tangan dari para tersangka pembantaian itu.
Pada 5 September 2020 mereka berencana untuk membagikan sejumlah eksemplar tambahan yang berjumlah 200.000.
Seorang kartunis dari majalah tersebut mengatakan jika dengan adanya hal ini seolah membuat mereka merasa didukung atas kebebasan berekspresi dan juga sekularisme. Pemilik nama pena “Juin” ini menambahkan jika hak penistaan bukanlah nilai-nilai usang.
Sang kartunis juga menyebut bahwa alasan mereka menerbitkan ulang kartun tersebut karena banyak orang tidak mengetahui dan lupa akan kartun itu.
Serta menurutnya jika masyarakat umum perlu mengetahui mengapa serangan brutal tersebut bisa terjadi saat itu.
Baca juga: MP Pengantin ini Gagal Karena Suami Temukan Bekas Luka Horizontal di Perut Istrinya
Sebelumnya keputusan dari majalah tersebut untuk mencetak ulang kartun tersebut memicu kecaman marah dari Pakistan, Iran, Indonesia, Turki serta otoritas Muslim tertinggi Mesir Al-Azhar.
Hingga ribuan orang melakukan unjuk rasa pada Jumat 4 September lalu di seluruh Pakistan dengan melakukan boikot dan pengusiran duta besar Prancis. [*/Nlm]