Berita viral terbaru : Seorang anak berusia 3 tahun menjadi korban eksploitasi dari orang tuanya demi konten YouTube.
Padangkita.com- Dalam menciptakan sebuah konten yang menarik berbagai cara dilakukan oleh seorang YouTuber. Termasuk dengan mengajak serta anaknya sebagai model dalam video tersebut.
Hal ini mereka lakukan karena sosok anak kecil dinilai karena sosok anak kecil begitu lucu. Dengan keberadaan mereka juga nantinya mampu menarik perhatian dari sejumlah orang untuk menyaksikan video tersebut.
Misalnya saja seperti apa yang dilakukan oleh orang tua berikut ini. Melansir dari Khanh Daily, dikatakan jika seorang bocah yang diketahui bernama Peggy menjadi korban eksploitasi dari kedua orang tuanya.
Bocah berusia 3 tahun tersebut dipaksa untuk makan berbagai macam jenis makanan yang nantinya akan disiarkan pada kanal YouTube milik orang tuanya. Bocah malang tersebut seolah dijadikan sebagai mesin uang oleh orang tuanya.
Di usia tersebut Peggy bahkan telah memiliki berat badan yakninya mencapai 30 kg. Padahal biasanya untuk anak seusia tersebut hanya memiliki berat badan berkisar 13-15 kg, namun Peggy balita asal China malah melebihi jumlah tersebut.
Orang tuanya dengan sengaja menjadikan Peggy menjadi balita obesitas dan dianggap bayi viral di jagat maya.
Dalam beberapa video tersebut bahkan memperlihatkan bagaimana Peggy seolah dipaksa untuk menyantap makanan dalam porsi besar untuk anak seusianya atau dikenal dengan mukbang.
Selama 4-5 menit, Peggy yang disuguhi makanan dalam jumlah banyak dipaksa makan-makanan yang sudah disediakan oleh orang tuanya di meja itu.
Hingga saat ini video Peggy tersebut telah mengumpulkan sebanyak 5.157 pengikut, dan semuanya mendapatkan banyak tayangan semenjak diunggah.
Bahkan untuk satu video saja, bisa mendapatkan tayangan penonton hingga 556.000, dengan demikian orang tua Peggy untung besar.
Baca juga: Hampir Saja, Ibu Muda Jadi "Santapan" Pria Gaek
Mirisnya lagi saat pengambilan video tersebut, Peggy makan seolah tanpa bimbingan orang tuanya. Orang tuanya tersebut tidak merasa takut jika sang anak justru tersedak atau terjadi berbagai hal lain yang tidak diinginkan.