Berita viral terbaru: Cerita mistis yang dialami oleh seorang pembersih sisa candi era Kerajaan Mataram Kuno.
Padangkita.com- Berbagai cerita mistis memang kerap kali menyertai sejumlah tempat yang ada di muka bumi ini. Karena bukan suatu rahasia umum lagi jika kita hidup berdampingan dengan berbagai makhluk halus.
Hanya saja sebagai sesama penghuni tentunya kita harus saling menghormati dan menjaga privasi masing-masing. Walau demikian tak jarang juga beberapa makhluk halus seolah ingin memperlihatkan atensinya kepada manusia.
Baca juga: Usia Boleh Tua, Kakek-kakek 70 Tahun Ini Masih Berotot dan Berbadan Kekar
Seperti halnya pada apa yang dialami oleh Riyadi warga Dusun tempel, Kelurahan Jatisari, Kabupaten Semarang. Pria berusia 60 tahun tersebut mengatakan jika ia sempat mengalami kejadian mistis saat merawat sisa candi yang dipercaya sebagai peninggalan Kerajaan Mataram Kuno ini.
Melansir dari TribunPekanbaru.com, ia bercerita jika hal itu dialaminya sekitar pukul 3 pagi di rumah miliknya. Ia saat itu itu melihat adanya sosok wanita muda mengenakan pakaian kebaya tetapi sang wanita hanya diam begitu saja.
Cerita ini disampaikannya pada minggu 16 Juli lalu, kebetulan saat itu ia belum bisa tertidur. Lalu hal yang dialami oleh Riyadi ini membuat sejumlah warga di Semarang merasa penasaran.
Karena di wilayah tersebut mulanya ditemukan adanya sebuah situs yang diyakini berasal dari sisa reruntuhan candi era Kerajaan Mataram Kuno.
Warga setempat menemukan situs tersebut terpendam pada sebuah lahan bekas peternakan ayam milik salah satu warga.
Saat itu reruntuhan candi tertutupsemak belukar oleh semak belukar serta adanya pohon bambu yang membuat punden tersebut menjadi tidak terlihat.
Diduga jika hal tersebut merupakan bangunan yang telah ada sejak abad ke-8 hingga 10 masehi pada era kerajaan Hindu-Buddha.
Pada saat itu warga menemukan sejumlah hal lainnya berupa Yoni, patung sapi, kemuncak serta berbagai batu-batuan kuno lainnya.
Namun Riyadi memilih untuk merawat situs tersebut secara turun-temurun karena mendapatkan suatu pesan dari ibunya. Ibunya mengatakan jika semula punden tersebut telah dirawat oleh nenek moyangnya.
Hal ini juga sempat dikonfirmasi langsung oleh ketua RW 04 Dusun tempel, bernama Rudi Irnawan. Pria berusia 42 tahun tersebut mengatakan jika sebelum dirawat oleh Riyadi di kawasan tersebut tidak seperti yang tampak pada saat ini.
Selanjutnya dari dulu warga memang kerap kali menemukan berbagai batu-batuan peninggalan purbakala sekitar lokasi tersebut.
Namun beberapa warga justru tidak mengetahui fungsi dari bebatuan yang ia temukan. Sehingga warga menjadikannya sebagai pondasi rumah ataupun untuk dijual kembali.
Baca juga: Telampau Luas, Pria Ini Tersesat di Rumahnya Sendiri Meski Telah Pakai GPS
Begitu mengetahui jika batuan tersebut memiliki nilai sejarah, barulah beberapa warga berinisiatif untuk merawat dan melestarikan peninggalan dari nenek moyangnya itu. Warga setempat juga berharap dengan adanya penemuan situs ini dapat dijadikan sebagai icon di desa mereka.
Salah seorang arkeolog kota Semarang, Tri Subekso mengatakan jika runtuhan candi itu dulunya digunakan sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa pada era kerajaan Mataram.











