Berita viral terbaru: Kisah Ratu Nefertiti, yang dikenal dengan kecantikannya dan miliki pengaruh besar pada masa kejayaannya.
Padangkita.com - Peradaban Mesir Kuno menjadi hal yang sangat menarik untuk diteliti oleh para arkeolog. Penemuan yang sempat menghebohkan publik terjadi pada tahun 1912 silam.
Pada kala itu, sekelompok arkeolog dari German Oriental Society (DOG) melakukan penggalian di Amarna, kota yang sudah lama terlupakan yang berada di tepi sungai Nil.
Kala itu, para arkeolog berusaha mencari harta karun tersembunyi di bawah gurun pasir. Tak ada satu pun dari rombongan, termasuk ketua ekspedisi Ludwig Borchardt, yang menduga akan menemukan hal tak terduga itu.
Bukanya mendapat harta karun, mereka justru menemukan reruntuhan bangunan dari kedalaman kota hantu yang diperkirakan telah ada sejak 3.000 tahun lalu.
Bangunan tersebut adalah sanggar pemahat istana Mesir Kuno yang terkenal, Thutmose.
Para peneliti tersebut lantas melakukan penggalian di tempat tersebut. Merek berhasil menemukn artefak berupa patung ratu Mesir Kuno yakni patung Nefertiti.
Patung itu terbuat dari batu kapur dan diwarnai dengan lapisan plester gipsum. Patung besar tersebut memiliki detail luar biasa. Dipahat dengan memiliki tulang pipi, hidung mancung, dan mata yang terbuat dari batu kristal.
Saat ditemukan, patung itu mengenakan mahkota berwarna merah, hijau, biru dan emas. Warna itu masih terlihat meski dipenuhi debu dan tanah. Borchardt segera menyadari siapa sosok patung tersebut.
"Tiba-tiba saja, kami menemukan karya seni Mesir paling agung yang pernah ada," tulisnya dalam catatan harian.
"Kamu tidak akan bisa menggambarkannya dengan kata-kata. Kamu harus melihatnya langsung."
Pada tahun 1913, Borchardt lalu menemui pejabat Mesir kala itu untuk membahas pembagian artefak yang mereka temukan. Patung Nefertiti diserahkan oleh Mesir ke Jerman.
Borchardt menyimpan patung itu selama 10 tahun, lantaran tidak mendapat perhatian lebih lanjut dari pemerintah Mesir.
Patung Nefertiti mulai dipamerkan di Museum Berlin pada 1924. Acara tersebut diselenggarakan bertepatan dengan saat ditemukannya makam raja Tutankhamun, dua tahun sebelumnya.
Baca juga: Tradisi Suku Boti, “Memanggang” Wanita yang Baru Melahirkan di Bara
Saat itu, ketertarikan dunia Barat terhadap peradaban kuno Mesir sedang mencapai puncaknya. Lantaran hal itu berbagai laporan bombastis media massa mulai bermunculan. Sosok Nefertiti menjadi populer layaknya seorang bintang film.
Orang-orang modern terpikat dengan senyum tenangnya. Tak hanya itu, bentuk wajahnya yang simetris dan proporsional, mampu menarik perhatian banyak orang walau hanya dalam wujud patung.