Berita viral terbaru: Para bangsawan berikut alami kelainan genetik akibat perkawinan sedarah dari keluarganya.
Padangkita.com- Pernikahan sedarah ataupun dengan mereka yang masih memiliki garis keturunan yang sama sudah menjadi hal yang biasa pada zaman dahulu.
Hal ini dilakukan untuk memastikan garis keturunan selanjutnya agar tidak ada orang biasa ataupun masyarakat luar yang bisa sembarangan memasuki dan menduduki tahta nantinya.
Para bangsawan zaman dahulu sekolah tidak memperhatikan bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat dari perkawinan sedarah atau inses ini. Karena kemungkinan besar bayi yang terlahir nantinya akan mengalami kecacatan secara fisik.
Baca juga: Kembali Terjadi, Aksi Prank Berisi Sampah
Berikut ini merupakan deretan bangsawan yang memiliki kecacatan karena terlahir dari hubungan inses, seperti melansir dari Intisari.
Cleopatra
Banyak yang memuji jika Cleopatra sangat sempurna secara fisik ia digambarkan sebagai sosok yang ramping serta kecantikan fisiknya yang memukau. Akan tetapi banyak yang menduga jika hal tersebut tidaklah benar adanya.
Karena para arkeolog menemukan bukti adanya jika tradisi ptolemy yang dilakukan oleh keluarganya yang secara teratur melakukan inses.
Untuk itu arkeolog juga meyakini jika Cleopatra ini menderita obesitas serta saudara laki-laki dan perempuannya sama-sama menderita hal tersebut.
Dikatakan jika wajah Cleopatra berdaging serta banyak lemak menggantung di bawah rahangnya.
Charles II The Bewitched
Raja asal Spanyol ini juga menjadi korban akibat dari perkawinan sedarah dari kedua orang tuanya. Diketahui jika pernikahan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya ini memiliki hubungan antara paman dan keponakan.
Ia terlahir dengan kondisi lidah yang berukuran lebih besar daripada orang normal rahang bawah yang menonjol serta bibir bawah yang lebih tebal. Kelainan yang dialami oleh sang pangeran ini disebut dengan prognatisme mandibula. Di mana lidahnya sulit untuk tetap berada di dalam mulut dan juga menyebabkan ia memproduksi air liur berlebihan
Selain itu itu ia juga mengalami keterlambatan dalam perkembangan. Misalnya saja sampai berusia 5 tahun Ia masih disusui oleh sang ibu serta dirinya tidak pernah menerima pendidikan formal apapun.
Pada usianya yang ke-4 tahun Iya baru bisa mulai berbicara. Sedangkan untuk berjalan baru bisa dilakukannya saat berusia 8 tahun. Kemudian saat berusia dewasa ia sulit dalam hal berkomunikasi.
Ia juga dikenal sebagai seseorang yang impoten sehingga tidak memiliki keturunan yang menyebabkan kekuasaan Habsburg berakhir. Saat Sang Raja Spanyol meninggal pada tahun 1700 berusia 39 tahun.
Bahkan perkawinan sedarah ini telah jauh dilakukan sebelumnya misalnya oleh Joanna dari Castille yang menyebabkan namanya muncul di pohon keluarga sebanyak 14 kali.
Raja Tutankhamun
Sang raja diketahui memiliki kelainan genetik dan bertubuh lemah setelah dilakukan tes DNA terhadap mayatnya. Diketahui jika raja yang berkuasa tahun 1300 menaiki Tahta pada usia 10 tahun dan hanya bertahan sampai usia 19 tahun.
Kondisi yang dialami sang raja diduga sebagai akibat dari pernikahan yang dilakukan masih satu darah. Terlebih lagi Firaun Mesir menghormati pernikahan saudara kandung. Hal ini dilakukan rakyat Mesir untuk meniru apa yang dilakukan oleh Dewa Osiris yang menikahi saudara perempuannya bernama Isis untuk mempertahankan garis keturunan murni.
Sang raja dikatakan memiliki kelainan fisik berupa langit-langit mulut yang sumbing berkaki bengkok dan skoliosis serta tengkorak memanjang dan cacat. Selain itu ia juga membutuhkan tongkat untuk berjalan serta adanya bukti yang menunjukkan jika dia menderita malaria.
Raja George III
Raja asal Inggris ini dikenal saat pemerintahannya kehilangan Revolusi Amerika. Ia diyakini memiliki kelainan genetik sehingga mempengaruhi pada ada pikirannya ketimbang tubuhnya.
Ia secara rutin keluar dari berbagai tugas kerajaannya serta melarikan diri ke pengasingan. Kemudian tinggal dan melakukan pemulihan di istana Kew. Dikatakan juga dia sering menghayal dan melakukan berbagai tindakan ekstrim seperti mengenakan baju perekam lintah ataupun mandi air es untuk menenangkan pikirannya.
Selain itu banyak yang menduga jika ia menderita porfiria yakni penyakit yang membuat urine seorang pasien berwarna ungu kebiruan. Lambat laun hal ini dapat menyebabkan serangan kegilaan misalnya bipolar ataupun keracunan arsenik.
Dari cerita yang berkembang di katakan jika raja George 3 memilih bersembunyi pada dekade terakhir pemerintahannya. Hingga di akhir hayatnya ia menderita kebutaan dan dan kehilangan pendengarannya. [*/Nlm]