Berita viral terbaru: Arkeolog ini berhasil temukan sejumlah harta karun berharga di dasar laut senilai triliunan rupiah.
Padangkita.com- Banyak pihak yang menganggap jika harta karun hanyalah ada pada dongeng masa kecil. Serta sebenarnya hal tersebut tidak benar-benar ada di bumi saat ini.
Namun tak sedikit juga pihak yang meyakini serta mempercayai jika harta karun ini memang benar adanya.
Ternyata ketidakpercayaan masyarakat dengan keberadaan harta karun ini telah berhasil dibuktikan dengan berbagai penemuan mengejutkan. Karena arkeolog pernah menemukan cawan suci bangkai kapal di dasar Laut Karibia.
Tak tanggung-tanggung mereka juga menemukan benda berharga berupa emas, perak dan zamrud. Kesemua benda berharga tersebut diperkirakan bernilai 13 miliar Poundsterling atau Rp 234 triliun rupiah.
Penemuan cawan suci tersebut ditemukan di bangkai kapal Galleon angkatan laut Spanyol yang dikenal San Jose berusia 310 tahun.
Menurut berbagai sumber yang dipercaya jika kapal tersebut ditenggelamkan secara sengaja. Hal ini terjadi saat pertempuran dengan kapal Inggris di lepas pantai Cartagena, Kolombia pada tahun 1708. Sebagian orang menamai kapal tersebut dengan nama CBS via Express
Penemuan harta karun ini dilaporkan terjadi pada 2015 silam oleh seorang insinyur riset di Woods Hole Oceanographic Institution, Jeff Kaeli.
Para arkeolog berhasil menemukan harta karun berharga ini dengan bantuan sebuah alat yakni kapal selam. Kapal selam tersebut bernama Remus 6000 yang dioperasikan oleh Woods Hole Oceanographic Institute di Massachusetts di Amerika Serikat.
Kaeli sendiri bukan merupakan seorang arkeolog kelautan namun ia cukup mengerti tentang berbagai senjata termasuk meriam dan lainnya.
Baca juga: Demi Sang Adik, Pria Ini Rela Pakai Uang Tabungan untuk Belikan Adiknya iPad
Sehingga saat ia mengoperasikan kapal selam tersebut ia melengkapinya dengann robot yang dilengkapi sensor dan kamera untuk memasuki dasar laut.
Hebatnya lagi kapal selam Remus tersebut dapat menyelam di kedalam hingga 6.400 meter. Begitu kapal tersebut diturunkan ke bawah permukaan, tepatnya sekitar kedalaman 609 meter, kapal tersebut mendeteksi adanya meriam perunggu lewat sensor yang ada.