Berita viral terbaru: Berbagai tradisi unik yang ada diseluruh dunia seringkali membuat takjub. Namun ada tradisi yang malah membuat bulu kuduk merinding melihatnya.
Padangkita.com – Dari berbagai macam suku yang ada di dunia, mempunyai tradisi yang unik tersendiri. Berbagai tradisi turun temurun tersebut yang semula dianggap asing lambat laun seolah dirasa wajar.
Pada beberapa suku, beberapa tradisi dinilai unik karena hanya dilakukan oleh perempuan di daerah tersebut.
Beberapa tradisi tersebut dilakukan perempuan untuk melindungi diri dan kecantikan. Bahkan, berbagai tradisi tersebut dipandang menyeramkan karena menyakitkan bagi perempuan.
Baca juga: Suku Ainu, Penduduk Asli yang Jepang yang Hampir Punah
Bagaimana tidak, tradisi tersebut bahkan melukai, atau pun melibatkan berbagai jenis siksaan fisik. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa tradisi yang hanya ditujukan bagi perempuan.
Tradisi Chhaupadi, Nepal
Tradisi Chhaupadi ini ini tergolong ekstrim, karena bersifat memaksa perempuan di Nepal untuk melakukan berbagai hal yang seringkali menyakitkan. Kata Chhaupadi sendiri berarti memiliki kenajisan, dan hal ini telah berlangsung ratusan tahun.
Salah satunya ialah bagi perempuan yang sedang dalam periode menstruasi atau haid, diharuskan untuk hidup terisolasi dan disiksa di dalam gubuk dengan alasan keagamaan dan adat. Wanita yang sedang kedatangan tamu bulanan atau pun wanita dalam masa nifas tersebut dianggap ‘najis’. Mereka akan diasingkan dalam sebuah gubuk menstruasi.
Menurut kepercayaan setempat, perempuan yang sedang mengalami menstruasi itu dikhawatirkan akan memberi bencana untuk keluarga. Jika mereka dibiarkan tinggal dalam rumah dan tidak diasingkan ke gubuk khusus, maka akan ada kejadian buruk yang hadir meliputi keluarganya.
Tak jarang, banyak perempuan yang meninggal saat menjalani Chhaupadi dengan berbagai alasan. Diantaranya yaitu suhu yang amat panas, sesak napas akibat terlalu banyak menghirup asap api unggun, digigit ular kobra, hingga korban pemerkosaan.
Tradisi perempuan Suku Apatani
Tradisi ini terbilang sangat unik, karena jika kebanyakan berusaha membuat wanita terlihat cantik dan menawan, hal sebaliknya justru terjadi di Suku Apatani. Suku yang yang berada desa kecil di Arunachal Pradesh, India ini justru dilakukan agar perempuan terlihat jelek.
Hal ini dilakukan sebagai upaya perlindungan diri sehingga wanita Suku Apatani melubangi hidungnya dan menutupnya dengan kayu. Perempuan Suku Apatani dianggap memiliki paras yang indah di antara suku lainnya di suku. Sehingga mereka menjadi incaran suku lain dan seringkali terjadi peperangan setiap hari.
Selain melubangi hidung, wanita suku ini juga menato tubuh mereka secara vertikal dari dahi ke ujung hidung dan lima garis di dagu mereka. Tradisi ini dilakukan saat menstruasi untuk pertama kalinya.
Tradisi ini tidak lagi dilakukan sejak 1970, sehingga tradisi ini dilupakan dan menghilang seiring berjalannya waktu. Saat ini penduduk Suku Apatani saat ini hanya tersisa 26 ribu jiwa.
Tradisi Suku Tiv, Nigeria
Tradisi unik ini dilakukan sebagai penanda kedewasaan seorang perempuan di wilayahnya. Ritual ini dilakukaan saat seorang gadis mendapatkan haid pertamanya dan harus menjalani ritual penyayatan perut.
Perut para gadis tersebut disayat menggunakan benda tajam hingga meninggalkan bekas luka membentuk garis memanjang. Para gadis pun dibiarkan tersadar saat menjalani ritual dan tidak tidak disertai dengan obat bius atau pun tindakan medis guna pencegahan infeksi.
Kepercayaan setempat menganggap seseorang gadis disebut sebagai perempuan dewasa ketika sudah memiliki kurang lebih empat bekas sayatan di perutnya.
Selain itu, sayatan ini dipercaya dapat meningkatkan kesuburan si gadis serta memberikan sensasi erotis. Dengan adanya bekas luka sayatan dapat meningkatkan sensitivitas wanita saat disentuh, bahkan hingga bertahun-tahun kemudian.
Diyakini bahwa perempuan tersebut memiliki kemampuan yang baik karena bekas luka ini, dan dianggap menarik secara sksual oleh para pria Suku Tiv.
Tradisi Leblouh di Afrika Barat
Jika standar wanita cantik identik dengan kulit yang putih, hidung mancung, dan berbadan langsing. Maka hal ini tidak berlaku di negara Mauritania, Afrika Barat, para pria disana menganggap perempuan bertubuh besar justru tampak lebih cantik dan menarik.
Kepercayaan masyarakat sana yang menganut ''Kemuliaan seorang laki-laki diukur oleh kegemukan wanita,'' menyebabkan pria disana memuliakan perempuan yang memiliki tubuh gemuk.
Tradisi ini memaksa perempuan makan dan menggemukkan badan demi kecantikan. Para gadis di Mauritania yang mengikuti tradisi ini dapat mengkonsumsi 16.000 kalori makanan. Padahal normalnya orang dewasa hanya membutuhkan sekitar 2.000-2.500 kalori perhari.
Tidak hanya itu, perempuan di negara ini dipaksa mengkonsumsi susu unta yang kaya lemak, segelas lemak murni setiap hari agar berat badannya bertambah sejak remaja. Jika mereka tidak menghabiskan makanannya hukuman berat pun telah menanti seperti mengikatkan jari kaki mereka di sebuah tongkat yang ditekan dengan kuat.
Tradisi Perempuan Suku Miao, China
Sebagai Negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, China terkenal akan banyak tradisi uniknya. Salah satunya ialah tradisi mengenakan konde kepala berbentuk tanduk yang dilakukan oleh perempuan Suku Miao, China.
Konde ini terbuat dari kumpulan rambut milik kerabat atau leluhur yang sudah meninggal. Bila ada anggota keluarga yang meninggal, perempuan Suku Miao akan menyimpan rambut dan kemudian menenunnya menjadi hiasan kepala.
Gumpalan rambut nenek moyang bentuk tanduk itu nantinya akan dipakai pada acara-acara khusus. Menurut kepercayaan mereka, hiasan kepala dari nenek moyang itu dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dan membuatnya terlihat cantik.
Hiasan rambut ini terdiri dari gabungan rambut, benang wol, dan linen. Selain digunakan untuk hiasan kepala, rambut leluhur juga digunakan untuk memperingati hari kematiannya. [*/Nlm]