Berita viral terbaru: Remaja asal China nekat jual ginjal demi bisa beli iPhone, namun naas kini ia justru sakit-sakitan dan jatuh miskin.
Padangkita.com - Hidup berkecukupan dengan harta yang berlimpah merupakaan harapan setiap orang. Kadang kala banyak orang melakukan berbagai cara untuk mewujudkan hal tersebut. Mulai dari bekerja keras hingga melakukan cara instan dan nekat agar bisa hidup berkecukupn.
Hal nekat juga pernah dilakukan oleh salah satu remaja asal China 9 tahun lalu. Saat itu untuk dapat membeli iPhone keluaran terbaru, ia rela menjual ginjalnya.
Uang yang ia peroleh digunakan untuk membeli kebutuhan konsumtif dan barang-barang mewah lainnya. Namun sayang, keputusan tersebut nyatanya sangat ia sesali saat ini.
Dilansir dari grid pada Sabtu (23/5/2020), di China sendiri remaja yang telah memiliki iPhone akan terlihat trendi dan bergaya. Hal ini yang membuat bayak remaja di sana ingin memiliki ponsel pintar tersebut.
Namun, karena harga iPhone sangat mahal membuat cukup kesulitan memiliki ponsel tersebut. Walau begitu, masih ada beberapa orang tetap nekat melakukan apa saja untuk memiliki ponsel pintar itu. Termasuk yang paling mengerikan dengan menjual ginjal mereka.
Pada tahun 2011, kala itu iPhone 4 baru saja dirilis, seorang remaja yang duduk di bangku sekolah menengah di Provinsi Anhui, China, ingin memiliki sebuah iPhone.
Dia mendengar bisa menjual salah satu ginjalnya untuk mendapatkan uang. Lalu uang tersebut akan dia gunakan untuk membeli iPhone.
Atas dasar itulah ia menjual ginjalnya ke pasar gelap dengan harga, 22.000 yuan atau sekitar Rp465 juta dalam kurs saat ini. Kemudian ia membeli iPhone 4 dan iPad 2 dengan uang tersebut. Pada awalnya ia merasa baik-baik aja dan berpikir kalau tidak ada masalah jika seseorang hanya memiliki satu ginjal.
Namun sayang karena operasinya kala itu tidak higienis membuat kondisi kesehatannya semakin memburuk. Melihat kondisi anaknya memburuk, ibunya pun memaksa sang anak untuk bercerita apa yang terjadi. Saat itulah sang anak mengakui bahwa ia telah menjual salah satu ginjalnya.
Setelah insiden itu, semua orang yang terlibat dalam transaksi tersebut ditangkap dan dihukum. Namun, karena kondisi keluarga remaja tersebut juga tidak berkecukupan hal tersebut tidak dapat mengembalikan kesehatan remaja itu kembali, ia terlanjur sakit-sakitan.
Sembilan tahun berlalu, kondisnya kian mengenaskan, iPhone yang ia meliki bahkan tidak mampu mengobatinya saat ini.
Akibat ulahnya kini ia tidak bisa lagi berjalan dengan normal dan perlu melakukan cuci darah secara teratur. Ditambah lagi dengan biaya cuci darah yang tidak murah, sedangkan kompensasi yang diterima nyatanya tidak cukup.
Akhirnya ia hanya bisa bertahan hidup dengan sumbangan dari orang lain. Kini kondisinya masih sama, ia hidup dalam kondisi sakit-sakitan dan menyesali hidupnya. Menurutnya apa yang terjadi padanya ini adalah sebuah pelajaran.
Hanya karena ingin memuaskah hasrat sesaat, ia nekat melakukan tindakan sembrono yang pada akhirnya disesali seumur hidupnya. [*/Prt]