Berita viral terbaru: Mahasiswi muslim di Inggris tewas karena ditembak orang tidak dikenal dari dalam mobil. Ia adalah korban salah tembak saat pergi belanja.
Padangkita.com - Seorang mahasiswi ditembak hingga tewas di Inggris pada Minggu (17/5/2020) sore. Pemilik nama Aya Hachem merupakan seorang mahasiswi University of Salford, ia ditembak mati dari dalam mobil yang melaju di Blackburn, Inggris.
Mahasiswi muslim berparas ayu itu meninggal dengan sejumlah luka terjangan peluru yang ditembakkan dari dalam mobil, ketika sedang berjalan dari rumahnya ke Lidl.
Polisi lalu menyita Toyota Avensis yang ditinggalkan para pelaku untuk pemeriksaan forensik. Tiga di antara para pelaku telah ditangkap, pada Senin (19/05/2020).
Polisi Lanchashire mengatakan ketiga pria yang ditangkap berusia 33, 36, dan 39 tahun dan semuanya berasal dari Blackburn.
Detektif Polisi Andy Cribbin, dari Force Investigation Team (FMIT) Lancashire, mengatakan para personel FMIT sedang memeriksa CCTV di sekitar lokasi kejadian dan telah berbicara dengan sejumlah saksi kunci.
"Ini adalah penyelidikan langsung dan saya bertanya kepada siapa pun yang mungkin tahu apa-apa tentang apa yang terjadi, atau keadaan yang menyebabkan Aya dibunuh tanpa alasan agar berbicara kepada kami.
Informasi apa pun, tidak peduli seberapa sepintas kelihatannya, dapat jadi bukti viral bagi penyelidikan kami," katanya dikutip dari Mirror.
Detektif Polisi Cribbin mengatakan ada indikasi Aya hanyalah pejalan kaki yang menjadi korban. Dia bukan target serangan sebenarnya.
Baca juga: Sambil Menangis Pria Ini Jual Blender untuk Buat Beli Beras
"Ini adalah serangan yang mengerikan dan tidak masuk akal terhadap seorang perempuan muda yang tidak bersalah, yang hidupnya terputus sementara dia hanya pergi berbelanja," imbuh pejabat polisi Terry Woods dari Kepolisian Lancashire.
“Dalam 24 jam terakhir kami telah mengetahui bahwa Aya adalah anggota keluarga dan teman yang sangat dicintai yang menikmati studinya di University of Salford. Dia juga memberikan waktunya menjadi kakak asuh di Children's Society." katanya.
Keluarga mahasiswi Univesity od Salford menggambarkan korban sebagai anak perempuan yang paling berbakti.