Berita viral terbaru: Baru-baru ini viral penampakan cahaya kecil di pagi hari yang disebut-sebut sebagai bintang Tsuraya. Namun menurut seorang astronom, kemungkinan besar itu mars bukan bintang Turaya.
Padangkita.com - Di tengah mewabahnya pandemi virus corona di Indonesia saat ini, muncul beberapa fenomena menarik yang membuat heboh jagat maya.
Salah satunya yaitu soal video penampakan cahaya kecil di pagi hari yang disebut-sebut sebagai bintang Tsuraya.
Tidak hanya itu, munculnya anggapan bahwa cahaya itu adalah bintang Tsuraya juga diiringi dengan klaim soal wabah pandemi Covid-19 yang akan berakhir.
Pasalnya, masyarakat Indonesia, khususnya yang muslim mempercayai bahwa muculnya bintang di pagi hari merupakan pertanda akan berakhirnya wabah..
Diberitakan Kompas, video yang awalnya diunggah ke Twitter dan kemudian disebar di berbagai media sosial, termasuk akun Instagram bernama @nenk_update, juga diikuti dengan narasi sebagai berikut: "Subhanallah... Bintang TURAYA di pagi hari... benar yang di katakan Rosululah... akan habis Wabah Covid-19. apa bila ada Bintang di pagi hari. Itulah Bintang Turaya... Alhamdulillah. habis sudah sak wasanga manusia dengan adanya BUKTI. Bintang itu disaksikan byk orang."
Meski banyak yang mempercayai hal tersebut, tapi kebenaran soal cahaya kecil yang disebut sebagai bintang Tsuraya itu dibantah oleh seorang astronom amatir Marufin Sudibyo.
Marufin mangatakan, cahaya kecil yang beredar di foto dan video itu bukanlah bintang Turaya. "Bukan (bintang Tsuraya).
Kemungkinan besar itu Mars, kalau benar difoto pada saat pagi hari sebelum matahari terbit," kata Marufin, Kamis (29/4/2020).
Ia kemudian menjelaskan apa itu bintang Tsuraya. Menurutnya, bintang yang dimaksud oleh sebagian besar netizen itu mungkin adalah bintang Tsuraya atau ats-Tsuaya yang merupakan nomenklatur Arab untuk Pleiades.
"Secara astronomis ia (bintang Tsuraya) dikenal sebagai Pleiades atau Messier 45 (M45)," ungkapnya.
Jika melihat fenomena alam saat ini, Pleiades sendiri masih berada di langit barat, tepatnya di bawah Venus.
Oleh karena itu, secara teknis Pleiades akan bisa dilihat setelah terbenamnya matahari, meski kedudukannya yang sangat rendah akan membuatnya sulit untuk diamati secara langsung.
Baca juga: Di Kereta Mewah Kim Jong Un Ada Gadis-gadis yang Siap Memberi Kehangatan
"Pleiades akan berada di langit timur mulai pertengahan Juni mendatang, tatkala terbit lebih dulu ketimbang matahari," jelas Marufin.