Berita viral terbaru: DI-PHK dan hanya menerima gaji terakhir, perempuan ini menjajakan dirinya menjadi PSK demi bertahan hidup.
Padangkita.com - Setelah corona merebak, jam kerja Rima berubah. Ia selalu masuk kerja pada shift malam. Ketika jam menunjukkan pukul 16.30 WIB sore, ia langsung bersiap untuk ke tempat kerjanya.
Berangkat dari rumah, ia hanya berbekal lipstik dan beberapa peralatan make up lainnya. Penampilannya tidak mencolok.
Namun, sesampainya di tempat kerjanya, wanita itu langsung bersolek sambil menunggu adanya instruksi dari seseorang untuk melayani tamu.
Baca juga: Tidak Terima Disalip, Oknum PNS Ancam Jendral Polisi dan Rusak Mobilnya
Di apartemen itu, ia tidak bekerja sebagai staf atau manajemen. Melainkan, ia menjajakan dirinya kepada setiap pria hidung belang, yang didapat dari aplikasi ponsel pintar berbasis internet.
Sebelumnya Rima bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik garmen, di kawasan Holis, Kota Bandung. Semenjak wabah corona merebak, dirinya harus diberhentikan perusahaan.
Alasannya, karena pabrik harus berhenti beroperasi, semenjak pemerintah gencar untuk meminta work from home atau bekerja di rumah.
Rina hanya berdalih shift malam kepada kedua anaknya dan orang tuanya. Semenjak diberhentikan bekerja ia memilih menjadi PSK karena tidak ada pilihan lain.
Ia menjadi single parent bagi kedua anaknya. Semenjak bercerai tiga tahun lalu, ia menghidupi anaknya yang duduk di bangku SMA kelas XII serta satu anak lainnya di TK.
Saat diberhentikan hanya gaji terakhir yang ia dapatkan, itupun tidak mencapai upah minimum kabupaten atau kota, tempat ia bekerja.
"Status kontrak, jadi udah pas di putus kerja, enggak dapat apa-apa selain gaji," katanya, saat ditemui, di salah satu apartement, di Kota Cimahi, tempat ia bekerja.
Memiliki tubuh yang cukup gempal, dengan tinggi tak lebih dari 160 sentimeter, wanita berambut pirang itu mengaku baru menjajal dunia tersebut.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="45821" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Ia diajak oleh rekannya, yang dulu ia pernah kenal saat masih bekerja di pabrik garmen.
"Baru semingguan lah. Semenjak corona weh, jadi harus gini," ucap dia.