Padang, Padangkita.com – Randang atau rendang memang sudah tak asing lagi bagi banyak orang. Tak hanya di Indonesia, masakan khas masyarakat Minangkabau Sumatra Barat (Sumbar) ini telah disukai di banyak negara di dunia.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Gemala Ranti menjelaskan, kata “randang” sendiri diambil dari kata “marandang”, yakni suatu proses pengolahan lauk berbahan dasar santan kelapa yang dimasak sampai kandungan airnya berkurang.
Ia mengungkapkan, pada tahun 2013, randang sebagai karya budaya dari Sumbar telah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia (Domain Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional), oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
"Pada tahun 2019, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat telah mengusulkan randang (warisan budaya takbenda Indonesia/WBTbI) ke dalam Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO untuk pengusulan tahun 2021 melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Gemala usai audiensi dengan Gubernur Sumbar tentang “Randang Mendunia”(6/7/2021).
"Randang Mendunia" adalah kegiatan memasak randang serentak di sejumlah tempat di Sumbar dan di dunia, yang rencananya akan diadakan 17 Juli mendatang.
Untuk pengusulan ke UNESCO, lanjut Gemala, nomenklaturnya sesuai nama penetapan WBTbI yakni, randang.
Ia menambahkan, untuk mendukung pengusulan randang sebagai warisan budaya takbenda UNESCO, Pemprov Sumbar telah menyelenggarakan berbagai aktivitas.
Di antaranya, meresmikan “Kampung Randang” di Kota Payakumbuh dan semenjak 2012 telah dilakukan berbagai kegiatan Festival Randang, mulai tingkat lokal, regional, nasional dan internasional.
Pada Tahun 2012 Balai Pelestrarian Nilai Budaya (BPNB) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan riset/penelitian dan inventarisasi Karya Budaya Randang serta menerbitkan Buku tentang Randang (Inventarisasi Perlindungan Karya Budaya Randang Minangkabau, Warisan Leluhur yang Mendunia).
Baca juga: Inilah Rumah Makan Padang Pertama di Perth, Australia, Jadikan Rendang Sebagai Menu Utama
“Kita berharap sebagai warisan budaya randang dapat ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Dunia (Intangible Cultural Heritage UNESCO). Randang sebagai Warisan Budaya, selain dikenal secara nasional maupun internasional, juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi rumah tangga masyarakat," ujarnya. (*/pkt)