Berita artis terbaru, gosip artis, dan gosip terbaru: Gisella Anastasia akui video syur milik dirinya dan menegaskan bagian dari masa lalu
Padangkita.com - Setelah sempat mangkir dari pemeriksaan polisi, Gisel akhirnya buka suara soal kasus video syur dirinya melalui sebuah konferensi pers.
Dalam kesempatan itu ia mengatakan jika video itu memang milik dirinya. Mantan istri Gading Marten tersebut mengatakan video itu adalah bagian dari masa lalunya.
"Ketahuilah apa yang telah terjadi, dan dipertontonkan tanpa seijin saya adalah bagian dari masa lalu saya dan bukan dari kehidupan saya yang baru sekarang ini," katanya dikutip dari Detik.
Selain itu, Gisel juga menyampaikan permohonan maafnya ke banyak pihak, seperti keluarga hingga mantan suaminya, Gading Marten.
"Dan saya berharap dengan pernyataan saya ini, saya dibukakan pintu maaf yang sebesar besarnya dari semua pihak, terutama sekali lagi, dari yang saya kasihi kedua orang tua dan seluruh keluarga besar saya, Gempita anak saya, mas Gading dan seluruh keluarga besar, serta Wijin dan keluarga. Dan yang terutama ada pengampunan dari Tuhan Yesus dalam kehidupan saya," ungkap Gisel.
Ia juga berharap kasus ini bisa cepat selesai. Gisel mengatakan ingin kembali menata hidupnya. Ia juga mengharapakan support dan dukungan.
"Besar harapan saya untuk diijinkan menata kembali kehidupan saya bersama Gempita dan dengan adanya kejadian ini saya harap tidak berdampak negatif terhadap psikologis anak saya. Dengan support dari orang-orang terdekat, melangkah maju untuk masa depan yg lebih baik," papar Gisel.
Gisel juga berjanji untuk bersikap kooperatif dalam pemeriksaan dan akan mengkikuti semua proses hukum yang berjalan.
Baca juga: Ramai Dihujat, Wijin Tetap Bertahan dengan Gisel
"Dan dalam hal ini saya sebagai Warga Negara Indonesia yang baik akan terus bersikap kooperatif dan mengikuti proses hukum yang berjalan. Sekali lagi saya ucapkan Terima kasih dan Tuhan memberkati," tuntasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Gisel merekam aktivitas intimnya bersama Michael Yokinobu de Fretes pada tahun 2017 dan data pribadinya tersebut disebarkan tanpa persetujuan pada awal November lalu. [*/son]