Berita viral terbaru: Tak pernah disangka, enam hal di Jepang ini ternyata sangat mahal. Padahal, jika di Indonesia harganya masih bersahabat.
Padangkita.com - Karena nilai mata uang yang berbeda, gaya kehidupan di Indonesia dan Jepang tentu juga tak sama. Bahkan bisa dibilang bahwa biaya sehari-hari di Jepang bisa menguras kantong orang Indonesia yang belum terbiasa dengan gaya hidup di sana.
Seperti misalnya terlihat pada enam hal berikut ini. Jika di Indonesia, kita bisa membayar hal tersebut dengan harga yang relatif murah atau gratis. Namun jika di Jepang, kita akan dibanderol dengan harga yang cukup tinggi.
Baca juga: Tiap Bercinta Jadi, Wanita Ini Telah Lahirkan 44 Orang Anak
Penasaran apa saja? Berikut 6 hal yang sangat mahal di Jepang dikutip dari beberapa sumber.
Biaya parkir
Pemerintah sengaja memberikan tarif mahal untuk hanya sekadar parkir. Bukan hanya karena keterbatasan lahan, tapi hal ini juga jadi salah satu upaya pemerintah untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi.
Di Indonesia sendiri biaya parkir hanya dikenakan sebesar 2.000-5.000/jam, sedangkan di Jepang untuk waktu 15-30 menit biaya parkirnya mencapai Rp13ribu.
Sepertinya peraturan seperti ini patut untuk dicontoh ya, karena upaya ini terbukti berhasil mengurangi kemacetan di Jepang.
Tagihan pembuangan air limbah
Di Jepang, membuang air limbah rumah tangga dikenakan biaya. Bukan tanpa sebab, pemerintah Jepang sangat peduli akan sistem pembuangan air.
Oleh karena itu, setiap penduduk disana baik yang tinggal di rumah atau apartemen wajib membayar tagihan pembuang limbah air atau water savage sebesar ¥2.000 atau setara dengan Rp260.000per dua bulan.
Tagihan pembuangan sampah rumah tangga
Sebenarnya masyarakat Indonesia juga akan dimintai uang bulanan untuk masalah pembuangan dan pengelolaan sampah. Namun di Indonesia nilainya tidak seberapa bila dibandingkan dengan Jepang.
Biaya 10 kantong plastik khusus sampah dikenakan sekitar Rp26.000 atau ¥200. Lalu untuk sampah besar atau sampah elektronik, warga harus membeli stiker khusus yang harga per stikernya adalah ¥1000 atau Rp130.000.
Uang ini nantinya akan digunakan untuk mengelola sampah rumah tangga yang tidak bisa didaur ulang.
Nah, untuk jenis sampah botol plastik atau kaleng bekas minuman tidak dikenakan biaya karena masih bisa didaur ulang.
Harga sayuran
Banyak faktor yang memengaruhi mahalnya harga sayuran disana, apalagi jika ditambah petani mengalami gagal panen. Maka tak heran bila harga sayuran semakin melonjak.
Sebagai contoh, satu ikat kangkung bisa dibandrol dengan harga 200 yen atau sekitar Rp26.000.
Meskipun mahal, tapi sayuran di Jepang dipastikan berkualitas. Para petani disini terkenal akan kepiawaiannya dalam bercocok tanam.
Tarif taksi
Tarif taksi jadi salah satu alasan kenapa masyarakat Jepang lebih menyukai naik bus dan kereta atau bahkan jalan kaki.
Pasalnya, tarif taksi di negeri Sakura ini cukup membuat kantong jebol, minimal 50.000/KM
Biaya pangkas rambut
Tahukah Anda, biaya Rp130.000 itu hanya untuk jenis potongan rambut biasa atau standar saja ya jika di Jepang.
Jika Anda ingin mengikuti gaya rambut yang kekinian, maka Anda harus mengeluarkan uang sebanyak Rp585.000 atau ¥4.500. Harga tersebut belum termasuk pajak konsumsi, loh. Bagaimana, mau coba pangkas rambut di Jepang? [*/Jly]