Bukittinggi, Padangkita.com - Sebanyak lima dari 24 kendaraan milik anggota motor gede Harley Owners Group (HOG) diketahui tidak memiliki surat-surat yang lengkap. Diduga, lima unit kendaraan itu merupakan kendaraan bodong.
Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawiranegara mengatakan, lima dari 24 kendaraan milik anggota Moge HOG itu surat-suratnya tidak lengkap.
"Kita akan lakukan pengecekan lebih lanjut, jika benar tidak ada surat-suratnya, maka kendaraan itu termasuk kendaraan bodong dan akan kita proses lagi," ujar Dody saat jumpa pers di Bukittinggi, Sabtu (7/11/2020).
Dari puluhan kendaraan milik anggota Moge HOG yang disita itu, jelas Dody, tidak semuanya jenis Harley Davidson. "Ada dua Yamaha N-MAX dan juga satu unit kendaraan dengan mesik KTM, kendaraan Harley hanya 21 unit," ungkapnya.
Lalu, untuk pemeriksaan lebih lanjut kendaraan milik anggota Moge HOG tersebut akan diserahkan ke Polda Sumbar. Sebanyak 24 kendaraan itu akan diperiksa oleh Direktoral Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Sumbar.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto menyebutkan, di Polda Sumbar, puluhan kendaraan itu akan diperiksa terlebih dahulu.
“Ada sebanyak lima dari 24 kendaraan itu tidak memiliki surat-surat, dan akan dilakukan pemeriksaan secara intensif,” ujarnya Satake saat berada di Bukittinggi, Sabtu (7/11/2020).
Diberitakan sebelumnya, Polres Bukittinggi juga sudah melimpahkan berkas perkara pengeroyokan terhadap dua anggota TNI 0304/Agam ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Bukittinggi, Jumat (6/11/2020).
Jika berkas dinyatakan lengkap atau P21, maka kasus ini segera masuk persidangan.
Sementara itu, melalui situs resmi siliwangiharleydavidson.com, Siliwangi Bandung Chapter Indonesia menyebut diri mereka adalah cabang lokal Harley Owners Group (HOG) yang disponsori oleh Siliwangi Harley Davidson dari Bandung.
Baca juga: 24 Kendaraan yang Disita dari Anggota Moge HOG Akan Diserahkan ke Polda Sumbar
Dituliskan, Siliwangi HOG merupakan organisasi relawan yang berbagi kecintaan pada sepeda motor Harley Davidson dan mempromosikan citra positif sepeda motor dan juga mendorong keterlibatan dalam komunitas untuk mendukung badan amal lokal dan kenikmatan olahraga, mempromosikan pendidikan pengendara yang aman, secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial. [zfk]