Karena keadaan ekonomi tidak baik dan keluarganya tidak mampu, maka Kevin tidak langsung menuju ke rumah sakit yang ada di Semarang.
Namun kabar baiknya, berdasarkan hasil USG yang telah ia lakukan, benar terdapat sesuatu yang salah pada tubuh Kevin, ia memiliki kromosom X dan Y.
"Hasilnya sih kromosomnya X sama Y. Kromosom Y kan laki-laki, X sama Y juga milik laki-laki," jelas Kevin
Tak lama setelah itu, ia pun akhirnya datang ke rumah sakit Semarang dan kemudian harus dirujuk menuju rumah sakit nasional.
Pada akhirnya, dokter memastikan, Kevin adalah laki-laki dan ia disarankan untuk melakukan operasi kelamin.
Hingga kini, Kevin mengaku telah menjalani dua kali operasi dari empat operasi yang harus ia lakukan.
Operasi pertama ia lakukan dengan tindakan penjahitan pada bagian testis dan operasi kedua dilakukan dengan penjahitan bagian miss v.
"Testisnya dijahit biar stabil nggak naik turun. Operasi yang kedua dengan jangka waktu yang lumayan biar operasi yang pertama sembuh. Kemudian dilanjut dengan operasi selanjutnya, baru dijahit vaginanya," kata kevin.
Menurut Kevin, operasi kedua dilakukan untuk meluruskan saluran air kencing ke bagian mr p. Hal itu karena sebelum dilakukan tindak operasi kelamin, ia menggunakan miss v untuk buang air kecil.
Sementara untuk operasi selanjutnya adalah untuk rekonstruksi kelamin.
"Mungkin diambil daging dari tangan atau kaki atau paha, mungkin ya, dibikin mr p," ujar Kevin.
Baca juga: Perempuan Ini Menempuh Jarak 11,329 Km Mencari Orang Tua Kandungnya di Jakarta
Mengenai operasi kelamin yang dilakukannya, dokter berpesan kepada Kevin bahwa risiko yang akan diterima adalah ketidaksempurnaan hasil operasi.
"Mungkin harus dibantu dengan terapi hormon," kata Kevin.