Berita viral terbaru: Beberapa wanita ini dianggap sebagai wanita tercantik dalam cerita legenda loh. Mulai dari Ken Dedes, Helen of Troy, hingga Xi Shi dari Tiongkok.
Padangkita.com - Kisah-kisah dalam legenda biasanya sering menjadikan seorang wanita sebagai ikon atau tokoh utamanya. Sebut saja misalnya Ken Dedes, Ken Arok dan sebagainya.
Beberapa di antara mereka memang nyata ada, sedangkan yang lainnya hanya berupa fantasi semata.
Kendati sering dianggap mitos, beberapa wanita ini disebut sebagai wanita paling cantik dalam cerita legenda loh. Bahkan kecantikan mereka digambarkan tiada bandingnya dengan wanita di legenda lain.
Baca juga: Inilah 8 Orang Kaya yang Terkenal Pelit
Mau tahu siapa saja? Berikut 12 wanita tercantik dalam legenda dirangkum dari berbagai sumber.
Hwang Jini
Nama resmi yang dia sandang sebagai gisaeng (wanita penghibur pada masa) adalah Myeongwol, namun sejarah tetap lebih mengenalnya sebagai Hwang Jini atau Hwang Jin-yi. Dia disebut-sebut sebagai salah satu wanita dengan kecantikan legendaris. Kisah hidupnya dituliskan dalam berbagai literatur dan naskah teater.
Hwang Jini adalah seorang gisaeng yang sangat tersohor pada masa Dinasti Joseon. Hwang Jini hidup pada masa pemerintahan Raja Jungjong. Dia diperkirakan lahir pada 1506 di Kaesong (sekarang bagian Korea Utara). Konon dia adalah anak haram antara seorang pejabat dengan gisaeng. Dia tumbuh menjadi seorang wanita cantik dengan bakat seni menonjol. Kabarnya kecantikan Jini membuat salah satu pemuda desanya sampai mati karena patah hati.
Meskipun berasal dari kasta terendah di Dinasti Joseon, Hwang Jini disebut memiliki intelektualitas dan tindak-tanduk yang setara dengan kalangan bangsawan. Dia cakap dalam berbicara dan memiliki pemikiran yang bebas, berbeda dengan perempuan-perempuan lain pada masa itu.
Nefertiti
Nefertiti adalah ratu Mesir dan istri dari Firaun Akhenaten. Namanya berasal dari kata Neferneferuaten yang berarti 'wanita cantik telah tiba'. Nama itu sesuai dengan patung dada Nefertiti yang ditemukan di Amarna, Mesir pada tahun 1912. Garis wajah patung menunjukkan kecantikan sang ratu.
Nefertiti memerintah bersama suaminya pada abad 14 SM. Sosoknya dipuja sebagai salah satu dewi bersama dengan Dewa Aton dan Firaun Akhenaten sendiri.
Nama Nefertiti jauh lebih menonjol dibandingkan suaminya, kemungkinan karena kecantikannya yang luar biasa. Kabarnya dia adalah ratu tercantik dari masa Mesir kuno.
Sejauh ini asal-usul Nefertiti masih belum diketahui. Kemungkinan besar dia adalah putri Mitanni atau putri Ay, saudara ibu Akhenaton, Tiy.
Yang Guifei
Dia adalah satu dari empat wanita tercantik dalam sejarah China kuno. Menurut Britannica.com, kisah hidupnya diceritakan kembali dalam syair kuno dan drama. Sosok Yang Guifei dikenal pula dalam sejarah Jepang. Dia disebut-sebut sebagai wanita yang luar biasa cantik sampai bisa menyurutkan kejayaan sebuah dinasti.
Yang Guifei lahir dengan nama Yang Yuhuan, seorang wanita bangsawan. Dia tumbuh menjadi gadis dengan kecantikan luar biasa. Melalui Changhen'ge, Bai Juyi mendeskripsikan rambutnya seperti awan dan wajahnya secantik bunga. Konon bunga-bunga pun tersipu malu karena kalah cantik saat berhadapan dengan Yang Yuhuan.
Pada tahun 733, Yang Yuhuan terpilih menjadi mempelai Pangeran Li Mao dari Shou. Dia adalah putra dari Kaisar Xuanzong dan Permaisuri Wu. Tak disangka, Xuanzong jatuh hati kepada menantunya sendiri hingga dia mengambil Yang sebagai selir dan memberikan istri baru untuk putranya.
Konon Xuanzong begitu mencintai Yang sehingga dia memberikan kekuasaan besar kepada keluarga sang selir, kini bergelar Yang Guifei. Pemerintahan Xuanzong berada di ambang kehancuran ketika pemberontakan salah satu jenderalnya memaksa sang raja untuk mengeksekusi Yang Guifei beserta seluruh kroninya.
Maria Gunning, Countess of Coventry
Countess of Coventry dikenal sebagai sosialita paling dipuja di Inggris pada abad 18. Jill Tovey, pengelola Croome, properti yang sempat dimiliki keluarga Coventry menjabarkan kecantikan sang countess yang tiada tara.
"Kami dengar dia begitu cantik, kerumunan orang berdiri di Hyde Park London hanya untuk melihat dia lewat dan tak jarang yang sampai pingsan karena kagum.
Dilansir DailyMail, kabarnya Gunning sampai harus mendapat pengawalan kerajaan saat berjalan-jalan di Hyde Park. Pasalnya banyak orang berkerumun untuk sekadar mengagumi kecantikannya dari dekat. Konon seorang pembuat sepatu di Worcester mendapat cukup banyak uang dengan menarik biaya kepada orang-orang hanya untuk melihat sepatunya.
Menurut buku Some Old Times Beauties oleh Thomas Willing, Maria Gunning, Duchess of Coventry tadinya adalah seorang aktris teater, sebelum berhasil masuk ke lingkup pergaulan bangsawan London. Dia berhasil menaklukkan hati Earl of Coventry dan menjadi istrinya. Sayangnya sang countess meninggal di usia muda, 27 tahun karena keracunan darah. Biang keladinya adalah bedak berbahan timbal yang dia pakai selama bertahun-tahun.
Phryne
Phryne merupakan salah satu hetaera (wanita penghibur) paling tersohor di Yunani sebelum masa Helenistik. Kecantikan Phryne membuatnya dipuja para pria pada masa itu. Menurut deskripsi salah satu pujangga pada masa itu, Phryne sempat diiadili karena suatu kejahatan. Para juri sudah siap menjatuhkan hukuman mati. Namun ketika Phryne membuka baju dan mempertontonkan tubuhnya yang indah, para juri pun memberikan pengampunan. Menurut mereka, perwujudan Aphrodite (dewi cinta dan kecantikan Yunani) tak sebaiknya dibunuh.
Phryne yang memiliki nama asli Mnesarete juga dikenal sebagai simpanan pematung Praxiteles. Praxiteles diingat karena memahat patung-patung Aphrodite tercantik, salah satunya Aphrodite dari Knidos. Konon dia mendasarkan sosok Aphrodite dari Phryne.
Amrapali
Amrapali adalah nagarvadhu (wanita penghibur kerajaan) dari Vaishali, India kuno. Amrapali hidup sekitar tahun 500 SM. Dia sudah dinobatkan sebagai wanita tercantik di negerinya sejak usia 11 tahun.
Amrapali tumbuh menjadi seorang wanita dengan kecantikan luar biasa. Banyak bangsawan muda yang menginginkannya. Untuk menghindari pertumpahan darah, Amrapali pun dipaksa menjadi seorang nagarvadhu.
Suatu ketika Manudev, salah satu penguasa di Vaishali yang berasal dari klan Lichchavi jatuh cinta kepada pesona dan bakat menari Amrapali. Dikuasai oleh hasrat, Manudev membunuh calon mempelai Amrapali dan memboyong sang dara jelita. Dia memberikan gelar Janpath Kalyani kepada Amrapali. Janpath Kalyani adalah istilah yang diberikan untuk gadis paling cantik dan berbakat dari kerajaan. Dengan kata lain, Janpath Kalyani adalah pelacur kelas atas yang dinobatkan secara resmi oleh kerajaan.
Helen dari Troya
Dia dikenal sebagai wanita yang memicu peperangan di antara dua kerajaan dengan kecantikannya saja. Itulah Helen yang diceritakan epos sebagai wanita tercantik di bumi, anak dari Dewa Zeus dan manusia bernama Leda.
Helen tumbuh menjadi wanita luar biasa cantik hingga memiliki banyak pelamar. Dia memilih Menelaus, raja Sparta. Namun ketika Paris, pangeran Troya berkunjung, Helen jatuh cinta dan memilih untuk kabur bersamanya. Kaburnya Helen dan Paris inilah yang kemudian memicu Perang Troya.
Xi Shi
Xi Shi merupakan salah satu dari empat wanita tercantik Tiongkok di penghujung Zaman Musim Semi dan Gugur. Tiga wanita lainnya adalah Wang Zhaojun dari Dinasti Han, Diaochan dari masa Tiga Kerajaan, dan Yang Guifei dari Dinasti Tang.
Xi Shi merupakan anak pedagang teh di Zhuji, ibukota negara Yue pada Zaman Musim Semi dan Gugur. Legenda mengatakan kecantikannya begitu luar biasa hingga ikan-ikan menyembunyikan diri karena malu dan burung bangau jatuh karena terpesona.
Kecantikan Xi Shi dimanfaatkan sebagai alat balas dendam oleh Raja Yue, Gou Jian yang negaranya ditaklukkan oleh Wu. Dia sengaja mengirim Xi Shi sebagai upeti untuk Fuchai, pangeran Wu. Tujuannya adalah untuk membuat Fuchai jatuh cinta dan melupakan negara.
Taktik ini terbukti berhasil. Fuchai begitu terlena oleh pesona Xi Shi hingga kerajaannya terbengkalai dan bisa ditaklukkan oleh Yue dengan mudah. Setelah kematian Fuchai, Xi Shi menghilang dan hidup bahagia dengan Fan Li, mantan jenderal Yue yang dulu bertugas mengantarkan Xi Shi ke Wu.
Ono no Komachi
Ono no Komachi adalah penyair waka terkenal dalam sejarah Jepang. Dia termasuk salah satu Rokkasen, enam penyair waka terbaik dari periode Heian.
Menurut Gotterdammerung.org, Ono no Komachi digambarkan memiliki kecantikan tak tertandingi hingga para bangsawang jatuh hati kepadanya. Kisah asmaranya yang paling terkenal adalah dengan Fukakusa no Shosho. Sayangnya Ono no Komachi mematahkan hati banyak pria sehingga dia dihukum menjadi perawan tua sampai akhir hayat.
Legenda menyebutkan Ono no Komachi memiliki kecantikan langka. Dia merupakan perwujudan Akita Bijin, karakteristik wanita cantik yang dimiliki para wanita dari prefektur Akita, tempat lahir Ono no Komachi. Ono no Komachi digambarkan memiliki kulit putih bersih, wajah bulat, alis lurus, hidung kecil, kelopak mata ganda, dan mulut kecil dengan bibir penuh. Selain kecantikannya, dia juga dikenal piawai memainkan alat musik tradisional dan menggubah syair-sayir indah.
Diane de Poitiers
Diane de Poitiers merupakan wanita simpanan favorit Raja Henry II dari Prancis. Menurut catatan sejarah, wajah de Poitiers dikabarkan cerah bersinar layaknya wanita yang masih berusia 30 tahun. Padahal saat itu usianya sudah di atas 50 tahun. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis Inggris, tampaknya de Poitiers kerap mengonsumsi ramuan kecantikan bercampur emas asli agar tetap awet muda.
Jang Hui-bin
Jang Hui-bin adalah selir dari masa Dinasti Joseon Korea. Dia sempat menjadi selir kesayangan Raja Sukjong sekaligus perempuan paling berpengaruh di istana pada masa itu.
Jang Hui-bin yang bernama asli Jang Ok-Jeong disebut-sebut sebagai salah satu wanita tercantik pada era Joseon. Bahkan kecantikannya yang luar biasa disebutkan dalam manuskrip sejarah Annals of Joseon Dinasty.
Jang awalnya hanya dayang biasa di istana ibusuri. Namun berkat kecantikan dan kecerdasannya, dia memperoleh posisi yang lebih tinggi dengan cepat. Setelah Sukjong melihatnya untuk pertama kali, sang raja langsung jatuh hati dan segera memberikan gelar sanggoong (dayang favorit raja). Pada tahun 1686, dia diangkat menjadi selir dengan gelar Suk-Won. Dua tahun berikutnya dia diangkat menjadi selir tingkat So-Ui dan selanjutnya Bin. Kata Hui dari namanya berarti 'jelita'.
Jang sempat pula menjadi permaisuri resmi kerajaan, meskipun tidak terlalu lama. Posisinya diturunkan kembali oleh Sukjong karena sang raja merasa kekuasaan Jang dan para sekutunya dari faksi Namin mengancam.
Ken Dedes
Ken Dedes adalah sosok penting dalam sejarah Kerajaan Singasari. Leluhur raja-raja Majapahit ini dikabarkan memiliki aura kecantikan luar biasa yang menyebabkan pertumpahan darah di sekitarnya. Kitab Pararaton menyebutkan Ken Dedes memiliki aurat yang bersinar, pertanda perempuan nareswari yang ditakdirkan untuk menurunkan para raja.
Ken Dedes adalah putri Mpu Purwa, seorang pendeta Buddha dari Panawijen. Ketika akuwu Tumapel, Tunggul Ametung berkunjung ke desa Ken Dedes, dia langsung jatuh hati kepada sang dara dan menculiknya untuk dinikahi di Tumapel. Bertahun-tahun kemudian, Tunggul Ametung tewas di tangan Ken Arok, pengawalnya yang juga jatuh pada pesona Ken Dedes. [*/Jly]