Jakarta, Padangkita.com - Sebuah wacana mengenai reshuffle (perombakan) di Kabinet Indonesia Maju tiba-tiba muncul usai rapat evaluasi 100 hari kepemimpinan Jokowi periode ke-2 ini.
Wacana tersebut disinyalir bermula dari cuitan pendukung Jokowi, Dede Budhyarto melalui akun Twitter pribadinya @kangdede78.
Cuitan yang diunggahnya berisi tentang pertemuannya dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama penggiat media sosial di Istana Kepresidenan Bogor.
Baca juga: Indonesia dan 4 Negara Lain Dicabut dari Daftar Negara Berkembang
Ia juga mengatakan bahwa akan ada reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
"Pengin cerita hasil pertemuan dengan Presiden @jokowi, eh pulang dari Istana Bogor malah sakit. Intinya bakal ada resafel (reshuffle) tunggu saja yah. Menteri yang kinerjanya endak bagus kalian bakalan dicukupkan," kata Dede melalui cuitannya tersebut.
Pihak Istana, dikutip dari Kompas.com, membenarkan adanya pertemuan para penggiat media sosial dengan Jokowi Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/2/2020).
Ia menegaskan, tidak ada rencana perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju. Oleh karenanya, semua anggota kabinet diperintahkan untuk fokus terhadap fungsi kementeriannya masing-masing dan segera beradaptasi.
Meski demikian Fadjroel menyebut pertemuan tersebut memang sempat menyinggung kinerja menteri yang dinilai kurang cepat dan kurang mampu beradaptasi.
Fadjroel bahkan menyampaikan pernyataan Jokowi yang tak segan mencopot menteri yang kerjanya lamban dan tidak bisa beradaptasi.
"Presiden Joko Widodo menyatakan, 'Apa-apa perlu penyesuaian. Ada yang cepat beradaptasi, ada yang tidak. Mohon sedikit dimaafkan dulu'," kata Fadjroel menirukan ucapan Jokowi kepada para pegiat media sosial.
"Kalau terus (tidak dapat beradaptasi), pasti saya ganti," lanjut Fadjroel menirukan ucapan Jokowi. (*/PKT-29).