Unand Lockdown Setelah Guru Besar, Dosen dan Tenaga Kependidikan Meninggal Dunia karena Covid-19

Unand Lockdown Setelah Guru Besar, Dosen dan Tenaga Kependidikan Meninggal Dunia karena Covid-19

Salah satu perguruan tinggi di Sumbar, Universitas Andalas (Unand) di Limau Manis, Kota Padang. [Foto: ist.]

Padang, Padangkita.com – Universitas Andalas (Unand) memutuskan untuk lockdown atau menutup sementara semua kegiatan, menyusul meningkatnya penyebaran kasus Corona (Covid-19).

Terbaru, dua dosen—salah satunya guru besar—dan tenaga kependidikan Unand, dilaporkan meninggal dunia setelah terinfeksi Corona.

Dalam Surat Edaran (SE) Rektor Unand disebutkan, Unand menutup sementara seluruh aktivitas, kecuali pelayanan rumah sakit, keamanan dan kebersihan kampus.

“Kegiatan yang siftanya mendesak dapat dilakukan secara virtual atau daring,” kata Rektor Unand Yuliandri dalam SE yang ditandatangani 23 Juli 2021 tersebut.

Mantan Dekan Fakultas Hukum Unand ini dalam SE No. 7/UN16.R/SE/2021 tentang penutupan sementara Universitas Andalas dalam rangka antisipasi penyebaran Covid-19 itu, menjelaskan penutupan sementara tersebut berlaku terhitung 26 Juli hingga 30 Juli 2021 mendatang.

SE Rektor Unand ini juga mengacu pada SE Sekjen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi No. 11/2021 tentang PPKM Darurat dan Pembatasan Kegiatan Bepergian ke Luar Daerah dan/atau cuti selama libur nasional dalam masa pandemi Covid-19. Kemudian, pada SE Wali Kota Padang tentang PPKM Darurat, dan Instruksi Mendagri tentang perpanjangan PPKM.

Yuliandri mengungkapkan, telah terjadi peningkatan yang signifikan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada sivitas akademika dan tenaga kependidikan Unand.

“Maka untuk pengendalian penyebaran Covid-19, serta dalam rangka menjaga dan melindungi segenap Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Unand dari penyebaran Covid-19, perlu dilakukan penutupan sementara,” kata Yuliandri.

Sebelumnya, pada Jumat (23/7/2022) dilaporkan dua orang dosen dan seorang tenaga kependidikan Unand meninggal dunia setelah terinfeksi Covid-19.

Mereka adalah Prof. Dr Helmi Arifin, Guru Besar Fakultas Farmasi Unand, Ir. Arif Rahmad, dosen Fakultas Peternakan Unand dan Firdaus, tenaga kependidikan Fakultas Peternakan Unand.

Baca juga: Rektor Unand: Jika Ada Mahasiswa Kesulitan Bayar Uang Kuliah, Lapor dan Pasti Dibantu

“Iya (meninggal karena Covid-19,” kata Yuliandri yang dikonfirmasi Padangkita.com lewat telepon selulernya, Sabtu (24/7/2021). (*/pkt)

Baca Juga

Universitas Andalas Perkuat Komitmen Keterbukaan Informasi Publik Menuju Zona Integritas
Universitas Andalas Perkuat Komitmen Keterbukaan Informasi Publik Menuju Zona Integritas
Potensi Cabai Rawit sebagai Obat Nyeri Asam Urat
Potensi Cabai Rawit sebagai Obat Nyeri Asam Urat
UNAND Gelar Workshop Pemantapan Pengisian Risk Register untuk Perkuat Manajemen Risiko
UNAND Gelar Workshop Pemantapan Pengisian Risk Register untuk Perkuat Manajemen Risiko
Rektor UNAND Lantik Dekan FEB dan FKM Baru, Titipkan Tiga Tugas Besar
Rektor UNAND Lantik Dekan FEB dan FKM Baru, Titipkan Tiga Tugas Besar
OJK dan Unand Jalin Kerjasama Tingkatkan Literasi Keuangan Mahasiswa
OJK dan Unand Jalin Kerjasama Tingkatkan Literasi Keuangan Mahasiswa
Unand Wisuda 1.184 Lulusan, Rektor: Siap Hadapi Tantangan AI, Metaverse, dan IoT
Unand Wisuda 1.184 Lulusan, Rektor: Siap Hadapi Tantangan AI, Metaverse, dan IoT