Tindakan Mitigasi terhadap Bencana Tanah Longsor

Tindakan Mitigasi terhadap Bencana Tanah Longsor

Komplek Markas Polisi Resor (Mapolres) Solok Arosuka di Kabupaten Solok, hancur porak-poranda akibat longsor, Senin (04/12/2017). (Foto: Aidil Sikumbang)

Lampiran Gambar

Komplek Markas Polisi Resor (Mapolres) Solok Arosuka di Kabupaten Solok, hancur porak-poranda akibat longsor, Senin (04/12/2017). (Foto: Aidil Sikumbang)

Padangkita.com - Sumatera Barat merupakan salah daerah di Indonesia yang rawan terhadap bencana, salah satunya bencana longsor. Tanah longsor biasanya terjadi di wilayah yang terdapat banyak lereng bukit dengan kemiringan di atas 45 derajat, khususnya pada saat musim penghujan.

Dikutip dari berbagai sumber, tanah longsor merupakan perpindahan atau pergerkan tanah secara tiba tiba sehingga meninggalkan lereng. Tanah longsor terjadi dikarenakan terganggunya keseimbangan alam sehingga tanah menjadi labil dan mudah untuk bergeser. Air yang masuk ke dalam tanah menjadi faktor terbesar pemicu terjadinya longsor karena berperan sebagai area gelincir.

Air yang masuk ke dalam area gelincir membuat kekuatan tanah menjadi berkurang dan struktur atas tanah dengan mudahnya bergeser. Hal ini semakin diperparah jika di atas tanah tersebut telah banyak bangunan sehingga semakin memberikan beban kepada tanah.

Ada beberapa langkah untuk terhindar dari bahaya longsor diantaranya:

1. Jangan Menebang Pohon di Lereng Perbukitan atau Pegunungan
Menabang pohon yang berada di lereng perbukitan atau pegunungan membuat daya cengkram tanah berkurang. Semakin berkurang dan hilang pepohonan di lereng bukit atau gunung membuat tanah mudah merekah dan tidak stabil. Akar-akar pohon diibaratkan
menjadi perekat tanah sehingga jika masih banyak pohon di daerah lereng bukit atau pegunungan akar pohon akan menjadi penahan tanah.

2. Tidak Mendirikan Rumah di Bawah Tebing
Salah satu langkah penting untuk terhindar dari bahaya tanah longsor adalah jangan mendirikan bangunan di bawah tebing. Apalagi pada tebing yang curam dan gundul. Jika ingin mendirikan bangunan sebaiknya mencari lokasi yang aman dari jangkauan tanah jika terjadi longsor.

Jika ketinggian tebing 50 meter, usahakan membangun dengan jarak minimal 150 meter dari kaki lereng. Dengan jarak tersebut diprekirakan runtuhan tanah tidak mencapai bangunan tersebut.

3. Jangan Membuat Kolam Atau Sawah di Atas Lereng
Membuat sawah atau kolam ikan di atas lereng meningkatkan peluang terjadinya bahaya tanah longsor. Daya hidrostatika akan semakin kuat jika di atas permukaan tanah terdapat sawah atau kolam yang berisi air. Tanah longsor pun berpotensi semakin kuat terjadi karena tanah menjadi mudah bergeser.

Menjelang terjadinya tanha longsor biasanya di awali dengan hilangnya air di sawah atau di dalam kolam secara tiba-tiba. Hal itulah yang sering terjadi sesaat sebelum terjadinya bencana tanah longsor.

4. Jangan Memotong Tebing Secara Tegak Lurus
Jika ingin memanfaatkan tanah atau bebatuan di lereng perbukitan, sebaiknya jangan langsung memotong badan lereng secara tegak lurus. Pengambilan tanah atau bebatuan dengan cara tersebut tersebut akan mengurangi daya penahan tanah. Inilah yang bisa memicu terjadinya longsor.

Meskipun di atas lereng masih banyak pohon, namun jika badan tebing sudah terpotong secara dalam justru tanah di bagian bawah yang akan kehilangan penopang.

5. Tidak Mendirikan Bangunan Di Sekitar Sungai
Selain dilarang mendirikan bangunan di bawah tebing, mendirikan bangunan di sekitar pinggiran sungai juga berbahaya. Potensi tanah longsor besar terjadi jika jarak antara bibir tebing dengan sungai semakin tinggi. Longsor di sekitar sungai kerap kali terjadi khususnya saat hujan dengan intensitas tinggi dan volume air besar.

6. Memberikan penyuluhan kepada Masyarakat
Pemerintah harus lebih sering memberikan penyuluhan dan peringatan kepada masyarakat terkait tanah longsor dan bahayanya. Masyarakat harus terus diingatkan dan diberi pengetahuan terhadap ancaman bahaya tanah longsor. Dengan memberikan penyuluhan akan membuka wawasan dan kesadaran dari masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat memicu terjadinya bencana.

Baca Juga

Bank Nagari Cabang Painan Gerak Cepat Bantu Korban Banjir di Pesisir Selatan
Bank Nagari Cabang Painan Gerak Cepat Bantu Korban Banjir di Pesisir Selatan
Padang Dikepung Banjir, Andre Rosiade Turunkan Tim Bagikan Ribuan Nasi Bungkus untuk Warga
Padang Dikepung Banjir, Andre Rosiade Turunkan Tim Bagikan Ribuan Nasi Bungkus untuk Warga
Sumbar Dapat Hibah ‘Reward’ Penurunan Emisi Karbon Rp53 Miliar dari BPDLH Kemenkeu
Sumbar Dapat Hibah ‘Reward’ Penurunan Emisi Karbon Rp53 Miliar dari BPDLH Kemenkeu
Curah Hujan Tinggi dan Marapi masih Erupsi, Ini Perintah dan Imbauan Gubernur Mahyeldi
Curah Hujan Tinggi dan Marapi masih Erupsi, Ini Perintah dan Imbauan Gubernur Mahyeldi
Pj Wako Pariaman Roberia Minta SMA-SMK Hasilkan Karya dari Daur Ulang Sampah
Pj Wako Pariaman Roberia Minta SMA-SMK Hasilkan Karya dari Daur Ulang Sampah
Mentawai Rawan Bencana, Pemprov Sumbar Isi Logistik  Lumbung Sosial Senilai Rp386 Juta
Mentawai Rawan Bencana, Pemprov Sumbar Isi Logistik Lumbung Sosial Senilai Rp386 Juta