Padang, Padangkita.com - Menanggapi beredarnya dugaan penyelewengan dana infak Masjid Raya Sumbar oleh oknum ASN Pemprov Sumbar yang bertugas di Biro Bina Mental dan Kesra, Kepala Biro (Kabiro) Bina Mental dan Kesra Pemprov Sumbar, Syaifullah menyatakan, oknum yang diduga melakukan penyelewengan itu sudah dipecat sebagai Bendahara sejak Maret 2019.
Kecurigaan Biro Bina Mental dan Kesra Pemprov Sumbar terhadap oknum yang disebut-sebut berinisal RNT sudah berlangsung semenjak Maret 2019.
RNT dipecat sebagai Bendahara Biro Bina Mental dan kesra setelah menjabat sejak 2013 hingga 2019.
Baca juga: Kasus Penyelewengan Dana Masjid Raya Sumbar dan Baznas, Syamsul Bahri: Dana Baznas Aman
"RNT sudah tidak lagi menjadi Bendahara Biro Bina Mental dan Kesra sejak Maret 2019," ujar Syaifullah kepada Padangkita.com, Rabu (19/2/2020).
Dia mengatakan, RNT sudah dilaporkan dan diperiksa Inspektorat Sumbar sejak tahun lalu.
berdasarkan hasil pemeriksaan, dana yang diselewengkan berjumlah Rp1,5 miliar, namun Rp800 juta lebih diantaranya merupakan uang infak Masjid Raya Sumbar.
"Uang yang digelapkan bukan hanya infak Masjid Raya saja, tetapi juga APBD, dengan total keseluruhan mencapai Rp1,5 miliar lebih," ujarnya lagi.
Baca juga: Diduga Selewengkan Uang Masjid Raya, Oknum ASN Pemprov Sumbar Dilaporkan ke Polisi
Sementara itu, Ketua Pengurus Masjid Raya Sumbar, Yulias Said saat dihubungi Padangkita.com membeberkan, dirinya sudah merasakan ada yang tidak beres dengan keuangan semenjak 4 Januari 2019, atau sejak lokasi salat di Masjid Raya Sumbar dipindahkan ke lantai dua, karena ada perbaikan di lantai dasar.
“Sebelum dan sesudah salat Jumat, laporan diberikan terlebih dahulu kepada saya. Pada Jumat pertama Januari 2019 saya melihat laporan keuangannya sama dengan Minggu sebelumnya,” ungkap Yulias Said kepada Padangkita.com, Rabu (19/2/2020).
Kecurigaan masih disimpan Yulias, namun pada Jumat selanjutnya laporan keuangan masih tidak jauh berbeda dengan minggu sebelumnya, padahal jemaah yang salat lebih ramai dibandingkan saat salat dilantai dasar.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="33006" boxed="true" boxed_shadow="true"]
“Pada Jumat ketiga saya lihat lagi, tetapi masih tidak ada perubahan. Lalu saya tanyakan kepada gharim apakah ada kotak amal dijalan disetiap masing-masing saf, ada jawab mereka,” jelasnya.
Kecurigaan Yulias semakin bertambah, namun dirinya masih belum ingin mengungkapnya. Dirinya pun memastikan lagi pada Jumat berikutnya, namun tetap sama dan tidak ada perubahan dengan laporan keuangan minggu sebelumnya.
“Kejadian serupa terulang lagi pada Jumat-jumat berikutnya bulan Februari. Pada Maret 2019 saya melihat keuangan di rekening, ternyata isinya memang seperti yang tidak diharapkan,” ungkap dia. (pk-10)