Sumbar Alami Kondisi Terburuk Pandemi Covid-19, Ini Saran Andani untuk Pemerintah Daerah

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Pemda perlu mempertimbangkan pelarangan buka bersama pada bulan Ramadan

Kepala Laboratorium Pusat Diganostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand) Padang, dr Andani Eka Putra. [Foto: Ais/Padangkita.com]

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Pemda perlu mempertimbangkan pelarangan buka bersama pada bulan Ramadan

Padang, Padangkita.com – Pandemi Covid-19 di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) makin gawat. Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), dr Andani Eka Putra menyebut Sumatra Barat (Sumbar) mengalami kondisi terburuk sejak pandemi Covid-19 terjadi awal tahun lalu.

Hal itu, kata dia, karena Positivity Rate (PR) atau perbandingan kasus (sampel) yang diperiksa dengan hasil positif Covid-19 yang ditemukan di provinsi ini sangat tinggi yaitu, 17,6 persen (batas yang ditetpakan WHO 5 persen). Dari 2.493 sampel yang diperiksa, ditemukan 430 kasus positif Covid-19.

"Ini adalah kondisi terburuk sejak era pandemi, mengingat jumlah testing yang sudah banyak, 2.493 sampel, namun PR tinggi, yaitu 430 kasus positif atau PR 17,6 persen," ujar Andani, Rabu (21/4/2021).

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Andani yang juga menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Kesehatan itu merekomendasikan sejumlah langkah kepada pemerintah daerah (Pemda).

Pertama, kata dia, Pemda perlu mempertimbangkan pelarangan buka bersama pada bulan Ramadan, atau buka bersama boleh digelar namun dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Kedua, Pemda perlu mempertimbangkan kembali apakah Pesantren Ramadan perlu terus digelar secara tatap muka. Selain itu, Pemda juga perlu melakukan pengawasan protokol kesehatan saat salat tarawih.

Selanjutnya, Andani juga mengusulkan Pemda harus memberikan sanksi kepada mal atau fasilitas umum yang menerima pengunjung tanpa protokol kesehatan.

"Pemda juga perlu mempertimbangkan penerapan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah untuk kantor pemerintah hingga Lebaran," sampainya.

Pemda, terang dia, juga perlu melakukan pengawasan kepada pendatang, terlebih ada potensi pemudik yang nekat pulang kampung walau sudah dilarang pemerintah.

Andani berharap Pemda kembali memperkuat rumah sakit yang merupakan benteng terakhir penanganan Covid-19.

Baca juga: Antisipasi Kekerasan Terhadap Jurnalis, AJI Padang Bertemu Kapolda Sumbar

"Screening PCR ketat di bandara dan daerah-daerah. Peningkatan tracing kontak erat, dan rumah sakit sebagai benteng terakhir harus bersiap dengan segala kemungkinan terjadi," ucapnya. [pkt]

Baca berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Bukan Padang, Medan Apalagi Palembang, Ternyata Ini Kota Terbaik dalam Penanganan Covid di Sumatra 
Bukan Padang, Medan Apalagi Palembang, Ternyata Ini Kota Terbaik dalam Penanganan Covid di Sumatra 
Andre Rosiade Dorong lagi Rapat Gabungan DPR soal 3,2 Juta Dosis Vaksin Gotong Royong
Andre Rosiade Dorong lagi Rapat Gabungan DPR soal 3,2 Juta Dosis Vaksin Gotong Royong
Cegah Covid-19 Melonjak lagi, Puan Kembali Ingatkan Tingkatkan Cakupan Booster
Cegah Covid-19 Melonjak lagi, Puan Kembali Ingatkan Tingkatkan Cakupan Booster
Relawan Vaksin Covid-19 meninggal
32 Ribu Nakes di Sumbar Bakal Dapat Vaksin Dosis Keempat
Puan Maharani Dukung Ibu-ibu yang beri Anak ASI Ekslusif Meskipun Positif Covid
Puan Maharani Dukung Ibu-ibu yang beri Anak ASI Ekslusif Meskipun Positif Covid