Sudah Dua Bulan Belum juga Mereda, Gunung Marapi di Sumbar kembali Teramati 5 Kali Erupsi

Sudah Dua Bulan Belum juga Mereda, Gunung Marapi di Sumbar kembali Teramati 5 Kali Erupsi

Letusan atau erupsi Gunung Marapi yang berhasil teramati kemarin. [Foto: Dok. PVMBG]

Padang, Padangkita.com – Gunung Marapi d Sumatra Barat (Sumbar) masih terus menunjukkan aktivitas letusan atau erupsi. Pada Sabtu (10/2/2024) malam tadi, telah terjadi lima kali letusan Gunung Marapi yang terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar itu.

"Letusan pertama terjadi pada pukul 16.51 WIB, kedua pukul 19.18 WIB, ketiga 19.47 WIB, keempat 20.47 WIB, dan yang kelima pada pukul 22.36 WIB," demikian laporan Petugas Pos Pengamatan Gunung Marapi, di Belakang Balok Bukittinggi, Ahmad Rifandi.

Selain letusan, kata Ahmad Rifandi, juga tercatat sebanyak 27 kali hembusan Gunung Marapi.

"Secara visual, letusan Gunung jelas terlihat hingga berkabut 0-III. Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 500-700 m di atas puncak kawah," kata Ahmad dalam laporannya. 

Lebih lanjut ia mengingatkan, bahwa status Gunung Marapi tetap berada pada Level III (Siaga).

Dengan status Marapi Level III (Siaga) ini, pihaknya merekomendasikan kepada masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunug Marapi.

Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

"Dan jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh," ingatnya.

Diketahui, periode erupsi Gunung Marapi kali ini, pertama kali terjadi pada Minggu (3/12/2023). Waku itu, sebanyak 75 orang pendaki terjebak. Dari jumlah itu, 23 orang ditemukan dan dievakuasi dalam keadaan sudah tak bernyawa. Kemudian, 52 orang selamat. Namun, beberapa orang yang selamat, ada yang harus dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Gunung Marapi kembali Erupsi, Seharian Tadi Terpantau 3 Kali Letusan  

Dalam perjalanan, salah seorang korban erupsi Gunung Marapi yang dirawat di RSUP M Djamil Padang, bernama Zhafirah Zahrim Febrina, akhirnya meninggal dunia. Menurut dokter yang merawat, mahasiswi Politeknik Negeri Padang (PNP) itu mengalami luka bakar 41 persen. Ia menjadi korban meninggal dunia yang ke-24 dalam bencana erupsi Gunung Marapi. [*/pkt]

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Perintah Langsung Presiden Jokowi, Sabo Dam Gunung Marapi mulai Dibangun September 2024
Perintah Langsung Presiden Jokowi, Sabo Dam Gunung Marapi mulai Dibangun September 2024
Ini Perangkat Peringatan Dini Galodo Gunung Marapi yang segera Dipasang di Tanah Datar
Ini Perangkat Peringatan Dini Galodo Gunung Marapi yang segera Dipasang di Tanah Datar
Selain Rumah, Penunjang Ekonomi Warga Korban Bencana yang Direlokasi juga Dipertimbangkan
Selain Rumah, Penunjang Ekonomi Warga Korban Bencana yang Direlokasi juga Dipertimbangkan
58 Rumah Korban Bencana akan Direlokasi ke Lahan BBI, Gubernur Minta Persiapan Disegerakan
58 Rumah Korban Bencana akan Direlokasi ke Lahan BBI, Gubernur Minta Persiapan Disegerakan
20 Alat Sensor di Sungai - Sirene 5 Titik dan Papan Informasi Daerah Rawan Galodo Dipasang
20 Alat Sensor di Sungai - Sirene 5 Titik dan Papan Informasi Daerah Rawan Galodo Dipasang
Sistem EWS Terintegrasi segera Dibangun di Gunung Marapi, Antisipasi Potensi Kerusakan
Sistem EWS Terintegrasi segera Dibangun di Gunung Marapi, Antisipasi Potensi Kerusakan