Padangkita.com- Deddy Corbuzier menilai Dinar Candy sebagai sosok yang pintar. Hal ini disampaikannya pada Onad Leonardo dalam kanal YouTube milik Deddy Corbuzier dengan judul “KONTEN DEWASA!- Onad Leonardo” tayang pada Selasa, (20/10).
Pria berkepala plontos ini tidak asal menyebut Dinar Candy sebagai sosok perempuan pintar.
“Karna menjual celana dalamnya terjual mahal. Kalau gak laku ya bodoh,” ujarnya sambil tertawa.
Akan tetapi Onad Leonardo malah merasa tidak mengerti mengapa Deddy Corbuzier menilai demikian. Karena menurutnya hanya menjual terdalam tidak pantas disebut pintar.
“Itu celana itu celana dalam bekas,? tanyan Onad.
“Ia bekas pakai,” sahut Deddy.
“Tapi tetap di cuci kan.. ?” lanjut Onad penasaran.
Kemudian Deddy menjawab jika celana tersebut tidak dicuci sebelum dijual. Mendengar penuturan tersebut Onad Leonardo tak kuasa menahan rasa kagetnya.
Namun yang membuat Deddy Corbuzier menilai jika sosok Dinar Candy pintar bukanlah karena laku terjual semata.
“Dia smart karena dia ngomong sebagai DJ gak punya job. Trus bilang ‘ gue gak mau jual diri makanya jual celana dalam” terang Deddy.
Baca juga: Mengejutkan, Onad Leonardo Ngaku Suka Pria Homo
Deddy Corbuzier juga mencontohkan dengan beberapa selebgram yang terseret kasus. Karena mereka di media sosial menyebut akan melelang keperawanan. Namun berujung menjadi tahanan pihak berwajib.
S3 marketing kalah
Akan tetapi apa yang dilakukan oleh Dinar Candy ini dinilai tidak melanggar hukum.
“Tidak ada porno seksualnya itu pintar. Kalau jual celana dalam salahnya dimana, gak ada salahnya,” lanjutnya.
“Bener juga ya nggak ada salahnya. S3 marketing kalah. Ini mah S4 marketing Ded,” lanjutnya.
Perbincangkan keduanya ini kemudian dialihkan oleh Deddy Corbuzier dengan menanyakan hal lain. Ia mengandaikan jika anak dari Onad Leonardo merupakan seorang gay. Pria ini meminta bagaimana tanggapan dari pada Onad sebagai orang tua.
“Kalau ketahuan gay dari kecil itu bisa terlihat dari tingkah laku. Namun kalau besar akibat pergaulan itu bisa gue arahin. Ini baik ini gak baik gitu,” jawabnya.
Ia juga menceritakan bagaimana pengalaman pahitnya, seperti saat kecanduan narkoba. Padahal dirinya dibesarkan dalam keluarga yang begitu taat akan agama.
Orang tuanya selalu menginginkan agar ia mendapatkan yang terbaik di jalan yang benar. Kedua kakaknya saja berkuliah politik di Australia.
“Tapi malah gua yang pengen gak benar. Kalau dulu boro-boro ikutin malah gue ributin. Padahal lo tau salah, nah itu yang gue lakuin,” tambahnya.
Bahkan setiap hari Jumat sampai Minggu ia habiskannya untuk berpesta. Sehingga membuat psikisnya lama-lama tidak tahan dan dikeluarkan dari grup band yang ia dirikan.
“Terjerumus karena gue suka. Gak bisa disalahkan juga perihal lingkungan. Hingga setelah nikah baru gue sadar dan ya gua nyesel,” tandasnya. [*/Nlm]