Payakumbuh, Padangkita.com - Seluruh pasangan calon atau paslon bupati/wakil bupati Limapuluh Kota dipanggil ke Mapolres Payakumbuh, Jumat siang (25/9/2020). Ada kasus apa ya?
Hanya berselang satu malam setelah resmi mendapatkan nomor urut peserta Pilkada 2020, seluruh calon bupati/wakil bupati Limapuluh Kota, langsung dipanggil ke Mapolres Payakumbuh. Awak media sempat kaget dan mengira para calon pimpinan daerah itu dipanggil polisi karena kasus-kasus tertentu.
Usut punya usut, ternyata seluruh calon dipanggil ke Mapolres Payakumbuh, untuk menerima kado dari Kapolres Payakumbuh AKBP Alex Prawira dan Wakapolres Payakumbuh Kompol Jerry Syahrim.
Kado yang diberikan kedua petinggi Polres Payakumbuh itu, berupa salinan Maklumat Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis Nomor MAK/3/IX 2020 Tanggal 21 September. Maklumat ini terkait dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan dalam pelaksanaan Pilkada 2020.
Dalam penjelasan kepada calon bupati/wakil bupati, Alex Prawira menyampaikan pesan Kapolri, bahwa Pilkada merupakan pelaksanaan kedaulatan rakyat secara konstitusional yang dilindungi-undang-undang. Karena itu, diperlukan penegasan pengaturan agar tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Selain menyampaikan salinan Maklumat Kapolri, Alex Prawira dan Jerry Syahrim juga menyerahkan pamflet yang terkait denganSumbar tentang Adaptasi Kebiasan Baru untuk mencegah Covid-19. Perda ini, sebelum resmi diundangkan, diharapkan dapat disosialisasikan para calon bupati/wakil bupati kepada masyarakat.
"Jika nanti sudah diundangkan, kami akan lakukan operasi yusitisi untuk penegakan Perda ini," kata Alex.
Sayang, dari empat pasang calon, hanya tiga pasangan calon yang hadir ke Mapolres Payakumbuh pada Jumat siang (25/9/2020). Sedangkan satu pasangan lainnya berhalangan datang karena ada agenda lain.
Ketiga paslon yang datang ke Mapolres Payakumbuh itu adalah Darman Sahladi-Maskar M Dt Pobo atau Salam (Sahladi-Maskar). Kemudian, Safaruddin Dt Bandaro Rajo-Rizki Kurniawan Nakasri atau Safari (Safar-Rizki), dan Ferizal Ridwan-Nurkhalis atau disingkat FN. Sedangkan Muhammad Rahmad-Asyirwan Yunus atau MR.AY berhalangan hadir.
Ketiga paslon yang datang ke Mapolres Payakumbuh itu, setelah menerima salinan Maklumat Kapolri dan pamflet Perda Adaptasi Kebiasan Baru, langsung menyampaikan testimoni. Intinya, mereka meminta masyarakat mematuhi protokol Covid-19.
"Kami mengimbau masyarakat pendukung kami, untuk melaksanakan maklumat Kapolri tentang kepatuhan terhadap protokol kesehatan dalam Pilkada 2010. Keselamatan jiwa yang utama, memakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan hindari kerumunan. Tidak melakukan arak-arakan, konvoi dan sejenisnya. Pilkada 2020, aman dan sehat," begitu testimoni ketiga pasang calon di Mapolres Payakumbuh.
Sebelumnya, seluruh paslon mengaku siap disanksi sesuai dengan peraturan, apabila melanggar protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid-19. Kesiapan untuk disanksi itu mereka tuangkan dalam pakta integritas yang ditandatangani usai pengundian nomor urut di aula kantor Bupati Limapuluh Kota, Kamis malam (24/9/2020).
Selain siap disanksi apabila melanggar protokol pencegahan Covid-19, seluruh Cabup-Cawabup Limapuluh Kota juga menyatakan mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan dalam setiap tahapan Pilkada. Ini sesuai Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 6 Tahun 2020 yang telah diubah dengan PKPU Nomor 10 Tahun 2020 dan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
Tidak itu saja, seluruh paslon dalam pakta integritas yang mereka sepakati juga menyatakan, mengutamakan kesehatan dan keselamatan para pihak dan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan seluruh tahapan pemilihan tahun 2020.
"Pakta integritas ini sudah ditandatangani oleh seluruh calon," kata Ketua KPU Limapuluh Kota Masnijon. (gse/pkt)
