Semua Hewan Kurban Jenis Sapi Bali yang Masuk Sumbar Harus Dites PCR

erita Sumatra Barat, Semua Hewan Kurban Jenis Sapi Bali yang Masuk Sumbar Harus Dites PCR, Hewan Kurban Masuk sumbar, Sapi Kuban Sumbar

Ilustrasi Sapi (Foto: Humas)

Padang, Padangkita.com – Dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatra Barat (Sumbar) Idham Fahmi menyarankan seluruh hewan kurban jenis sapi bali yang datang dari luar Sumbar, dites “polymerase chain reaction” atau PCR. Tujuannya bukan untuk memastikan terjangkit Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19, melainkan untuk memastikan hewan kurban tersebut aman dan terbebas dari virus jembrana.

Idham menjelaskan, penyakit jembrana yang disebabkan oleh virus jembrana merupakan penyakit hewan menular pada sapi. Sesuai namanya, virus jembranapertama kali ditemukan di Kabupaten Jembrana, Bali pada tahun 1964.

Virus ini bersifat akut dan menimbulkan gejala atau tanda-tanda klinis yang terlihat seperti adanya bercak darah pada kulit. Bahkan, jika tidak ditangani dengan baik, maka akan berujung kepada kematian.

“Mengingat termasuk penyakit strategis, maka harus ditangani dengan baik. Harus (dilakukan) PCR jembrana. Terutama pada sapi jenis bali yang berasal dari luar Sumbar. Tingkat penyebarannya cukup tinggi. Tingkat kematiannya pun sangat tinggi jika tidak diantisipasi sejak awal. Di Sumbar, kasus ini pernah kita temukan pada tahun 2019,” kata Idham kepada Padangkita.com, Sabtu (27/6/2020).

Baca juga: Dekat dengan Habitat Asli Harimau Sumatra, BKSDA Ingatkan Warga Sungai Pua Tetap Waspada

Sampel Diambil Lewat Darah

Berbeda dengan pengambilan sampel Covid-19, kata Idham, cara pengambilan sampel spesimen untuk mendeteksi kasus penyebaran virus jembrana ini melalui darah.

Darah sapi, lanjut dia, diambil lalu diuji di laboratorium. Jika ditemukan ada sapi yang terinfeksi, maka selain dilakukan pengobatan, sapi tersebut juga harus dipisahkan dari sapi lain atau dikarantina.

“Pengambilan sampelnya melalui darah. Yang jelas, penyebarannya hanya dari sapi ke sapi. Tidak ke manusia,” ujar Idham.

Dijelaskan, di Sumbar sendiri sapi bali yang datang dari luar Sumbar cukup banyak dijadikan sapi kurban. Karena harga yang relatif terjangkau dan bobot karkas (daging) yang lebih banyak.

Diprediksi, pada masa pandemi Covid-19, harga satu ekor sapi bali berkisar Rp14 sampai Rp20 juta per ekor. Jika dibagi tujuh, untuk satu peserta kurban, maka masing-masing Rp2 juta sampai Rp3 juta per orang.

Idham menyarankan, seluruh sapi bali yang masuk ke Sumbar harus dites PCR. “Kita sudah bisa melakukan uji sampel spesimen di Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Baso. Jika itu tidak memungkinkan, maka hewan yang datang dari luar harus dilengkapi dengan dokumen kesehatan hewan.” [and/pkt]


Baca berita Sumatra Barat terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Andre Rosiade Bantu Dapur Umum Rp25 Juta dan Sembako
Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Andre Rosiade Bantu Dapur Umum Rp25 Juta dan Sembako
Prof. Syukri Arief Resmi Pimpin DPW ADI Sumbar, Ini Harapan Sekdaprov Hansastri
Prof. Syukri Arief Resmi Pimpin DPW ADI Sumbar, Ini Harapan Sekdaprov Hansastri