Sekolah Kembali Dibuka, Tiap Rumah Wajib Punya Protokol Kesehatan Sendiri

Sekolah Kembali Dibuka, Tiap Rumah Wajib Punya Protokol Kesehatan Sendiri

Ilustrasi tentang Covid-19. [Ist.]

Padang, Padangkita.com – Sejumlah daerah sudah mulai membuka sekolah menerapkan pembelajaran tatap muka. Di Sumatra Barat (Sumbar) sendiri, sekolah telah dibuka di 18 kabupaten/kota, kecuali Kota Padang yang masih Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Zubairi Djoerban mengingatkan agar upaya melawan Covid-19 tidak berakhir sejalan dengan menurunnya kasus Covid-19.

“Saya rasa ikhtiar kita melawan Covid-19 belum berakhir. Kita harus tetap waspada khususnya untuk anak-anak di bawah usia 12 yang belum dapat divaksinasi. Apalagi mereka akan memulai sekolah tatap muka dan amat mungkin membawa pulang Covid-19 ke anggota keluarga di rumah,” kata Zubairi melalui akun twitternya.

Ia menyebutkan hanya ada dua cara untuk melindungi anak-anak di bawah usia 12 tahun

“Tetap sekolah di rumah atau sekolah tatap muka dengan pakai masker dan tetap jaga jarak. Hal terbaik yang bisa dilakukan sekolah adalah mengawasi anak-anak itu dengan detail. Jangan sampai kecolongan,” ingat Zubairi.

Anak-anak yang sekolah tatap muka ini, lanjut Zubairi, juga jadi peringatan bagi orang tua atau kakek neneknya di rumah—yang belum divaksinasi.

“Mereka harus punya protokol sendiri di rumah—saat Sang Anak kembali. Paling tidak bersih-bersih dan biasakan anak mandi sebelum berinteraksi,” ungkap Zubairi.

Untuk perlindungan semua, kata Zubairi, (orang) di sekeliling anak-anak itu harus sudah divaksinasi, disiplin memakai masker, jaga jarak, ventilasi yang baik dan hindari kerumunan.

“Termasuk hindari kebiasaan makan siang bersama. Semoga saja semua sekolah bisa menegakkan protokol dengan baik,” ujarnya.

Di Sumbar, barus saja ditemukan klaster baru sekolah yakni, di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Padang Panjang. Sejauh ini, sudah 54 orang terkonfirmasi Covid-19. Sekolah ini memang bukan seperti SMA pada umumnya. Di sekolah unggul ini, para siswa tinggal di asrama, sehingga kasus Covid-19 cepat menular sesama siswa.

Baca juga: Analisa dan Peringatan dr Andani Soal Covid-19 di Sumbar, Bersiap Buat Gelombang Ketiga

Sementara itu, di daerah-daerah yang telah membuka sekolah, khususnya tingkat SD atau SMP, memang belum ditemukan klaster Covid-19. Meski demikian, peringatan dr Zubairi layak diterapkan. (*/pkt)

Baca Juga

Relawan Vaksin Covid-19 meninggal
32 Ribu Nakes di Sumbar Bakal Dapat Vaksin Dosis Keempat
Kasus Covid-19 Naik lagi, Puan Minta Prokes Sekolah Tatap Muka Jadi Perhatian Lebih
Kasus Covid-19 Naik lagi, Puan Minta Prokes Sekolah Tatap Muka Jadi Perhatian Lebih
3 Kafe Ditemukan Melanggar Protokol Kesehatan, Pengelola Diperiksa Satpol PP Padang
3 Kafe Ditemukan Melanggar Protokol Kesehatan, Pengelola Diperiksa Satpol PP Padang
Kematian Harian Covid-19 di Sumbar Catat Rekor, Bertambah 10 Orang Paling Banyak Bukittinggi
Kematian Harian Covid-19 di Sumbar Catat Rekor, Bertambah 10 Orang Paling Banyak Bukittinggi
Covid-19 Sumbar, Bertambah 393 Orang dan Kasus Aktif Jadi 6.451 Orang
Covid-19 Sumbar, Bertambah 393 Orang dan Kasus Aktif Jadi 6.451 Orang
Bertambah 6 Orang, Kasus Omicron yang Meninggal Dunia di Sumbar Catat Rekor  
Bertambah 6 Orang, Kasus Omicron yang Meninggal Dunia di Sumbar Catat Rekor