Padang, Padangkita.com - Tak mau kalah dengan para pemain senior bus legendaris seperti ANS dan Gumarang Jaya, Perusahaan Otobus (PO) Palala yang terbilang merupakan pendatang baru, kembali memberi kejutan.
Ya, kejutan diberikan PO Bus Palala dengan meluncurkan unit terbarunya. Dua unit baru tersebut adalah Bus Palala e09 dan 10, yang baru saja diluncurkan di Karoseri Laksana di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (4/10/2022).
“Akhirnya rilis juga Palala e09 dan 10,” beber salah satu YouTuber bus kenamaan Indonesia, Bang Ajay Channel dalam video YouTube terbarunya, dilihat Padangkita.com, Rabu (5/10/2022).
Di tengah dominasi PO bus legendaris yang sudah memiliki nama besar seperti ANS, NPM dan Gumarang Jaya, PO pendatang baru asal Sumbar ini semakin menunjukkan eksistensinya. Unit baru yang baru diluncukan ini menggunakan sasis dari Mercedes Benz dengan balutan body Legacy SR2 dari Karoseri Laksana.
Penampakan unit baru Bus Palala yang baru saja diluncurkan di Karoseri Laksana di Ungaran, Selasa (4/10/2022). [Foto: Tangkapan kayar YouTube/Bang Ajay Channel]
“Prosesnya kurang lebih 2,5 bulan,” ujar salah satu pejabat dari Karoseri Laksana.
Gebrakan dari Palala juga mendapat sambutan dari banyak YouTuber Bus, salah satunya Bima Rahmatullah.
“Palala sebagai pendatang baru yang belum sampai satu tahun beroperasi itu armadanya sudah sampai 10 unit. itu luar biasa sih menurut aku,” puji dia.
Bima menekankan, keseriusan Palala dalam melayani trayek Jakarta - Sumbar sangat terlihat, terutama saat penambahan rute Jakarta - Pariaman, dari yang awalnya hanya Jakarta - Payakumbuh.
Sambutan luar biasa juga diberikan para netizen yang mengaku bangga dengan Palala meskipun merupakan pemain baru di kancah perusahan bus di tanah air.
“Sukses untuk PO Palala. Semoga berkembang, terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya,” tulis akun Anto Saputra.
Diketahui, PO Palala di bawah PT. Putra Transindo Mulya didirikan putra asal Solok, Egi Syafride. Meskipun terbilang baru, Bus Palala ternyata sudah mendapatkan tempat di hati masyarakat Minang yang ingin pulau kampung dari perantauan (pulau Jawa).
