Jakarta, Padangkita.com - Nilai tukar rupiah masih bergerak menguat akhir pekan ini, meskipun di dalam negeri sedang menghadapi gejolak akibat disahkannya Undang-undang (UU) Cipta Kerja.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat di level Rp 14.680 per dolar AS dibanding penutupan kemarin yang berada di level Rp 14.710 per 1 dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.665 per dolar AS hingga 14.709 per dolar AS. jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 6,05 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.737 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.750 per dolar AS.
Menurut Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, penguatan rupiah ini didorong oleh sentimen positif dari pembicaraan stimulus fiskal AS.
Baca juga: Kimia Farma dan Indofarma Siap Jual Obat Pencegahan Covid-19
Selain itu, dollar AS terlihat melemah dengan sentimen positif ini. Nilai tukar regional juga terlihat menguat terhadap dollar AS.
"Stimulus AS diekspektasikan bisa membantu pemulihan ekonomi AS di tengah pandemi," ujar Ariston dalam riset hariannya, Jumat (9/10/2020).
Meski demikian dari dalam negeri, tutur Ariston, pasar masih mewaspadai demo yang kisruh yang bisa menahan penguatan nilai tukar rupiah. [*/try]