Painan, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menyampaikan telah mendapat laporan terkait bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah daerah di Sumbar.
Bencana banjir dan longsor kali ini diakibatkan oleh tingginya intensitas hujan sejak Kamis (13/7/2023) malam hingga Jumat (14/7/2023).
Mahyeldi menyebut, saat ini telah memerintahkan jajarannya untuk bersiaga sembari terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk penanganan bencana.
"Kita telah tugaskan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi untuk bersiaga dan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait," ungkap Mahyeldi di sela-sela kegiatannya di Painan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Jum'at (14/7/2023).
Mahyeldi menjelaskan, berdasarkan laporan sementara dari Kalaksa BPBD Sumbar ada 3 daerah yang terdampak cukup serius akibat tingginya intensitas hujan. Yakni Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Agam.
Di Kota Padang, terdapat banyak titik lokasi yang mengalami banjir dan 1 lokasi pohon tumbang di By Pass, serta juga terdeteksi ada 2 titik longsor. Kemudian, di Kabupaten Padang Pariaman, ia mendapat laporan terdapat juga mengalami hal yang sama, 5 titik mengalami banjir, 2 titik longsor dan 1 titik pohon tumbang.
Selanjutnya, di Agam berdasarkan laporan sementara terdapat 1 titik banjir yang berlokasi di Jorong Muko-muko, Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, 9 titik mengalami longsor. Khusus di Kabupaten Agam, ada 2 orang warga Jorong Pantas yang meninggal tertimbun longsor.
"Untuk korban jiwa, sampai saat ini kita belum mendapat laporan apakah ada atau tidak. Tapi kita berharap, itu jangan sampai terjadi," ujar Gubernur Mahyeldi.
Selanjutnya, ia berharap dalam situasi seperti ini, semua pihak dapat saling berkolaborasi dan mengambil peran sesuai dengan bidangnya masing-masing dengan mengedepankan keselamatan jiwa pribadi dan warga, menurutnya itu penting agar situasi dapat tetap terkendali.
Mengingat kondisi cuaca masih sulit diprediksi, kita menyarankan masyarakat untuk tetap berhati-hati dan segera mengungsi ketempat yang lebih aman, jika hujan dengan intensitas tinggi kembali terjadi.
"Kami menghimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati, keselamatan jiwa adalah hal utama," tegas Mahyeldi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Rudy Rinaldy mengatakan saat ini pihaknya terus bersiaga dan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk memantau perkembangan situasi di lapangan.
"Sesuai arahan Gubernur, saat ini kami terus melakukan pantauan sembari berkoordinasi dengan Dinas BMCKTR, BPBD Daerah, Tagana, Tim Sar, BMKG, PMI dan pihak TNI/Polri," ungkap Rudy.
Ia berharap, situasi dapat segera terkendali agar masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti semula. Terakhir Ia mengaku, untuk data detail jumlah korban dan kerugian belum bisa dilaporkan karena masih dalam proses penghimpunan oleh pihak BPBD daerah.
Baca juga: 4 Orang Tewas Tertimbun Longsor di Sumbar, 2 di Antaranya Balita Kakak Beradik
Diketahui, sebagaimana diberitakan Padangkita.com, hingga sore tadi, telah tercatat 4 korban meninggal dunia akibat longsor. Dua orang yang merupakan pasangan suami istri (pasutri) di Agam, dan 2 orang balita kaka beradik di Kota Padang. [*/adpsb]