BNPB Ingatkan Potensi Banjir dan Longsor di Sumbar masih Bisa Terjadi

BNPB Ingatkan Potensi Banjir dan Longsor di Sumbar masih Bisa Terjadi

Kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai yang terdampar di Pantai Padang akibat angin kencang dan gelombang, tadi pagi. [Foto: Dok. Padangkita]

Padang, Padangkita.com – Wilayah Sumatra Barat (Sumbar) masih berpotensi terjadi banjir dan longsor. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan warga Sumatra Barat (Sumbar) untuk menghadapi bahaya hidrometeorologi.

“Pemerintah daerah dan warga di Sumatra Barat (harus) tetap meningkatkan kesiapsiagaan. Peringatan dini pada hari ini (14/7/2023) dan lusa (16/7/2023), wilayah Sumatra Barat masih berpotensi hujan lebat yang disertai petir atau kilat serta angin kencang. Hujan pun berpeluang terjadi pada besok, Sabtu (15/7/2023),” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Minangkabau Padang Pariaman mengungkap penyebab tingginya intensitas curah hujan yang terjadi sejak Kamis (13/7/2023) malam hingga Jumat (14/7/2023) pagi yang terjadi di Sumbar.

"Hujan yang terjadi lebih disebabkan pola gangguan yang dinamakan konvergensi yang memanjang dari Kepulauan Mentawai ke arah Kepulauan Natuna," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Minangkabau Yudha Nugraha di Padang, dikutip dari Antara.

Ia menerangkan, konvergensi yang dimaksud ialah daerah pertemuan arus udara yang datang dari arah Samudera Hindia (arah utara dan selatan) yang kemudian berkumpul dan memanjang dari Kepulauan Mentawai hingga ke Kepulauan Natuna.

"Jadi, itu yang menyebabkan hujan terjadi di Sumatera bagian tengah," kata Yudha.

Menurut dia, pola gangguan tersebut memiliki skala yang besar dan disertai durasi yang cukup panjang sehingga mengakibatkan intensitas hujan tergolong tinggi di Provinsi Sumbar.

Jika melihat data yang dihimpun, BMKG memperkirakan pola atau puncak curah hujan tersebut diperkirakan terjadi pada hari ini. Akan tetapi, selama dua hingga tiga hari ke depan hujan diperkirakan masih terjadi namun intensitasnya sudah menurun.

Untuk Kota Padang intensitas curah hujan kategori sedang diperkirakan masih akan terus terjadi hingga Jumat pagi pukul 10.00 WIB. Namun, secara umum kumpulan awan yang berada di atas pesisir Sumbar sudah mulai berkurang.

Sejumlah tempat di tiga wilayah, Kabupaten Agam, Padang Pariaman dan Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat, dilanda bencana hidrometeorologi basah, banjir dan longsor. Peristiwa tersebut berlangsung pada hari ini, Jumat (14/7/2023).

Baca juga: Banjir dan Longsor di Sumbar: Kota Padang Terparah, 2 Warga Dilaporkan Hilang di Agam

Diketahui, banjir dan longsor terjadi di 4 daerah di Sumbar, yakni Kota Padang, Kabuoaten Padang Pariaman, Agam, dan Pasaman Barat (Pasbar). Selain merendam rumah warga yang menyebabkan banyak yang mengungsi, banjir dan longsor juga merusak infrastruktur seperti jembatan dan jaringan irigasi.

Di Kabupaten Agam, 2 warga dilaporkan hilang dan masih terus dicari. [*/pkt]

Baca Juga

BNPB serta Bank Dunia Apresiasi Kinerja PCC 112 dan Pusdalops Kota Padang
BNPB serta Bank Dunia Apresiasi Kinerja PCC 112 dan Pusdalops Kota Padang
Tingginya Potensi Gempa-Tsunami di Sumbar, Menko PMK Minta BNPB Tambah Shelter
Tingginya Potensi Gempa-Tsunami di Sumbar, Menko PMK Minta BNPB Tambah Shelter
Kata Kepala BNPB soal Penunjukan Sumbar jadi Tuan Rumah HKBN 2024
Kata Kepala BNPB soal Penunjukan Sumbar jadi Tuan Rumah HKBN 2024
Tanah Datar Terima Bantuan Rp250 Juta dan Logistik dari BNPB untuk Penanganan Bencana
Tanah Datar Terima Bantuan Rp250 Juta dan Logistik dari BNPB untuk Penanganan Bencana
Gubernur Mahyeldi Laporkan Bencana yang Terjadi di Ranah Minang kepada Presiden Jokowi
Gubernur Mahyeldi Laporkan Bencana yang Terjadi di Ranah Minang kepada Presiden Jokowi
Andre Rosiade: Gerindra Kirim Ribuan Paket Sembako untuk Warga Korban Lahar Dingin Marapi
Andre Rosiade: Gerindra Kirim Ribuan Paket Sembako untuk Warga Korban Lahar Dingin Marapi