Padangkita.com - PT Wira Inno Mas menyatakan tumpahan minyak yang terjadi di kawasan perairan pelebuhan teluk Bayur adalah Palm Fatty Acid Destillate (PFAD) atau turunan dari (Crude Palm Oil/CPO).
Menajer Operasional PT wira Inno Mas mengatakan Palm Fatty Acid Destillate (PFAD) yang tumpah ke perairan sekitar laut mencapai sekitar 30 ton.
"Jenisnya Palm Fatty Acid Destillate (PFAD), ini adalah lemak kelapa sawit. Berbeda dengan CPO ya. fatty acid dan CPO adalah dua produk yang berbeda karakter. Kalau CPO dia tak bisa membeku terkena udara bebas. Sementara kalau fatty acid dia akan membeku dan mengembang," katanya kepada wartawan, Jumat (29/09/2017).
Menurutnya, sifat dari fatty acid ini adalah dia membeku dan mengapung dalm bentuk gumpalan sehingga diharapkan kualitas air di perairan di daerah tersebut tak berubah.
"Kenapa? karena saya bisa angkut semua gumpalan itu," lanjutnya.
Dia menambahkan Palm Fatty Acid Destillate (PFAD) ini biasa dijadikan produk olahan makan.Adapun tujuan ekspor dari Palm Fatty Acid Destillate (PFAD) adalah negara-negara Eropa dan Asia Tenggara.
Untuk kerugian sendiri masih dikalkulasikan dan operasional perusahaan pun saat ini dihentikan 50 persen karena fokus untuk mengumpulkan lemak-lemak yang tercecer di perairan.
"Kerugian kami masih hitung. Operasional, sementara kami hentikan 50 persen operasional pabrik karena kami fokus kumpulkan lemak-lemak yang tercecer," tambahnya.
Sebelumnya pada kamis (28/9/2017) sedikitnya 30 ton Palm Fatty Acid Destillate (PFAD) sebelumnya tertulis (50 ton minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) tumpah dan mencemari laut di kawasan perairan pelabuhan teluk bayur Padang.
Tumpahnya minyak kelapa sawit mentah ini diduga akibat bocornya pipa tangki penampungan CPO yang akan diekspor ke luar negeri.
Minyak sawit mentah yang tumpah ke laut tersebut diduga milik PT Wira Inno Mas. Perusahaan tersebut berada dekat dengan lokasi tumpahan minyak mentah tersebut.
Sementara itu, pihak PT Wira Innomas mengaku tumpahnya PFAD akibat bocornya salah satu sambungan pipa minyak.
Humas PT Wira Innomas, Gunawan mengatakan akibat kebocoran tersebut jumlah minyak yang tumpah ke laut diperkirakan mencapai 30 Ton.
“Kita masih menyelidiki kebocoran pipa tersebut. Ini merupakan bencana bagi kami,” katanya kepada wartawan.
Ia menyebutkan bahwa pihaknya hingga saat ini masih melakukan upaya pembersihan laut dari tumpahan minyak sawit mentah tersebut.
(Aidil Sikumbang)