Padang, Padangkita.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) menyiapkan tambahan tempat isolasi atau karantina dan tempat tidur di rumah sakit untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19.
Di antaranya, memanfaatkan Asrama Haji Padang sebagai tempat isolasi pasien Covid-19, dan melakukan penambahan tempat tidur di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan Asrama Haji Padang memiliki 200-an tempat tidur. Itu bisa digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.
"Insya Allah, sudah disetujui. Asrama Haji itu bisa menampung hingga 200-an orang. Insya Allah Senin besok sudah bisa diproses," ujar Irwan di Padang, Jumat (16/10/2020).
Selain itu, RSUP M Djamil Padang pun juga melakukan penambahan tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 dengan komorbid. Tambahan tersebut sebanyak 68 tempat tidur terdiri atas 31 unit di ICU dan 37 unit yang HCU.
Direktur RSUP M Djamil Padang, Yusirwan mengungkapkan, penambahan tempat tidur tersebut dilakukan untuk mengurangi angka kematian pasien positif covid-19. RSUP M Djamil merupakan rumah sakit yang ditunjuk untuk merawat pasien Covid-19 berat.
"Kita lihat di daerah tidak ada kapasitas untuk itu. Ada pun alat ventilator, tapi sumber daya manusianya tidak ada. Kita sudah sepakat M Djamil yang akan merawat pasien berat. Dengan peningkatan kasus positif, makanya kita lakukan penambahan tempat tidur," katanya kepada wartawan, kemarin.
Dia menuturkan 68 tempat tidur tersebut akan diusahakan beroperasi dalam 10 hari ke depan. Ruang khusus tersebut juga dilengkapi dengan tenaga kesehatan yang memadai serta dilengkapi CCTV agar bisa dimonitor oleh seluruh dokter spesialis.
Terkait hal tersebut, Gubernur Sumbar pun memberikan apresiasi. Dia berharap RSUP M Djamil Padang bisa menampung pasien Covid-19 berat dengan lebih baik. Selain RSUP M Djamil, kata Irwan, Pemprov Sumbar juga mempersiapkan rumah sakit lain untuk menambah tempat tidur.
Misalnya saja adalah Rumah Sakit Umum Daerah Achmad Mochtar Kota Bukittinggi. Selain itu, Pemprov Sumbar juga mendorong mendorong pemerintah kabupaten atau kota di Sumbar untuk mempersiapkan tempat karantina, termasuk nagari-nagari.
Selain itu pula, ada juga perusahaan negara yang menyediakan tempat isolasi bagi karyawan yang positif Covid-19. Pemprov Sumbar mendorong hak tersebut. Dengan demikian, dia pun berharap agar potensi kekurangan tempat isolasi pun bisa ditangani. Serta, pasien Covid-19 pun bisa dirawat dengan baik.
Baca juga: Kota Padang Kekurangan Tempat Karantina Akibat Lonjakan Kasus Positif Corona
Saat ini total kasus di Sumbar telah lebih dari 10 ribu, persisnya 10.250 orang. Dari jumlah itu 5.500 pasien telah sembuh, dan 185 orang meninggal dunia. Dengan demikian sekarang tercatat sebanyak 4.565 kasus aktif yang butuh isolasi dan perawatan. Jumlah ini menjadikan Sumbar di urutan tiga terbanyak kasus positif aktif di Indonesia. [pkt]