Berita Padang terbaru dan berita Sumbar terbaru: Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Pemuda Lintas Agama (Pelita) Kota Padang menggelar aksi kemanusiaan dengan menggalang dana melalui penampilan musik akustik
Padang, Padangkita.com - Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Pemuda Lintas Agama (Pelita) Kota Padang menggelar aksi kemanusiaan bertajuk Sumatra Barat (Sumbar) Untuk Indonesia. Dalam aksi ini, mereka menggalang dana melalui penampilan musik akustik.
Penanggung jawab kegiatan, Ferdiansyah mengatakan, aksi dilakukan pada Selasa (19/1/2021) malam yang dimulai dari Monumen Gempa 30 September 2009 Jalan Khairil Anwar, Kecamatan Padang Barat.
"Seperti kita ketahui, saat ini Indonesia sedang berkabung di Kalsel, Jabar, Sulut, dan Sulbar," katanya saat ditemui Padangkita.com usai penggalangan dana.
Ia menyebutkan, penggalangan dana dengan tema Sumbar Untuk Indonesia itu dilakukan oleh pemuda lintas agama. Pasalnya, kata Ferdiansyah, untuk urusan kemanusiaan tidak ada batas ruang, waktu dan golongan.
"Tema yang kami angkat yaitu ‘Dari Sumbar untuk Indonesia’, yang menandakan bahwa pemuda dari Sumbar itu sangat peduli terhadap bencana," katanya.
Terkait pemilihan lokasi perdana penggalangan dana, Ferdi beralasan Monumen Gempa 30 September 2009 Sumbar sebagai bentuk refleksi mengenang bahwa musibah besar juga pernah terjadi di Ranah Minang.
"Kenapa memilih Tugu Gempa? Tugu Gempa kan ikon, selain ikon juga sebagai tempat tragedi peringatan gempa 30 September 2009 di Padang. Selain itu disini sebagai salah satu pusat kuliner di Kota Padang," katanya.
Ia menambahkan, aksi penggalangan dana yang dilakukan Pelita akan dilakukan lagi pada Sabtu (23/1/2021) dan Minggu (24/1/2021) malam di sejumlah titik Kota Padang, seperti di kompleks Gelanggang Olah Raga (GOR) Haji Agus Salim.
"Kami masih melakukan penggalangan hingga bantuan yang diberikan cukup dan sudah bisa kami salurkan, tuturnya.
Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga Senin, 18 Januari 2021, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) telah diguncang gempabumi sebanyak 31 kali.
Termasuk lindu pada Kamis (14/1/2021) pukul 14.35 Wita dengan kekuatan M 5,9, lalu pada Jumat (15/1) pukul 02.28 Wita dengan kekuatan M 6,2, kemudian pada Sabtu (16/1) pukul 07.32 Wita dengan kekuatan M 5,0 serta pada Senin (18/1) pukul 11.11 dengan kekuatan M 4,2.
BMKG melaporkan gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah Majene, Sulbar, merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang diakibatkan adanya aktivitas sesar aktif sehingga potensi gempa susulan diprakirakan masih akan terjadi.
Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG Rahmat Triyono mengatakan bahwa BMKG telah memasang perangkat informasi diseminasi di setiap posko yang terdapat di Kabupaten Mamuju.
"BMKG telah memasang perangkat informasi diseminasi yang ada di setiap posko ini, sehingga rekan-rekan yang ada di posko mendapatkan informasi sesegera mungkin, kurang lebih 2-3 menit setelah kejadian gempa bumi," ucap Rahmat. [pkt]