Padangkita.com - Walikota Padang, Mahyeldi Ansyarullah mengklaim bahwa tawuran antar pelajar atau anak muda di kota Padang mulai berkurang itensitasnya.
Padahal sebelumnya, walikota Padang menyatakan sebelum lebaran idul Fitri silam, aksi tawuran yang dilakukan oleh anak muda sangat meresahkan masyarakat.
Dirinya menjelaskan sejak 40 orang anak muda yang suka tawuran ditangkap dan dibina oleh TNI, secara perlahan tawuran mulai berkurang.
“Informasi yang kita dapat tawuran antar anak muda mulai mereda,” ujarnya dilansir dari humas, Minggu (01/10/2017).
Mahyeldi menyebut, sebanyak 40 orang anak muda yang suka tawuran itu telah mendapat binaan dari TNI. Mental mereka dibina, termasuk menanamkan ideologi, serta menanamkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan kepada anak muda tersebut.
“Saat ditangkap dan mendapat binaan itu, pihak TNI dapat mengetahui siapa saja pimpinan anak muda yang suka tawuran,” kata Mahyeldi.
Diceritakan Walikota, seluruh anak muda yang dibina oleh TINI kini telah jauh berubah. Tidak lagi memiliki watak keras, justru menjadi penurut. Bahkan ada yang menjadi percontohan di tempat tinggalnya.
“Sesungguhnya masalah generasi muda kita karena kurangnya perhatian keluarga,” ungkap Mahyeldi.
Menurut Junaidi (32) warga Berok Kelurahan Nanggalo, aksi tawuran masih kerap terjadi. Khususnya pada malam minggu, meskipun itensitasnya tidak seperti bulan Ramadhan silam.
"Kalau di bulan puasa dulu hampir tiap hari ada tawuran. Yang tawuran anak-anak umur belasan. Mungkin SMP atau SMA lah. Kalau sekarang sudah jarang, tapi masih ada sekali-sekali" katanya kepada padangkita.com, Minggu (01/10/2017).
Dia meminta pemerintah kota Padang melalui Satpol PP untuk memantau kelompok-kelompok anak muda yang suka nongkrong ramai-ramai. Termasuk para remaja yang suka balap-balapan liar.
"Kita sebagai warga ingin kota Padang ini bebaslah dari aksi tawuran anak muda atau pelajar ini. Jangan sampai meniru hal negatif dari daerah lainnya," katanya lagi.