Pemerintah Terapkan PSBB Jawa-Bali Selama Dua Pekan

PSBB Jawa-Bali

Ilustrasi PSBB (Foto: Ist)

Jakarta, Padangkita.com - Pemerintah memutuskan untuk membatasi kegiatan masyarakat atau menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menekan kasus virus Corona (Covid-19) di seluruh Pulau Jawa dan Bali.

PSBB Jawa-Bali ini akan diterapkan selama dua pekan mulai 11 Januari hingga 25 Januari 2020.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan keputusan ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.

"Penerapan pembatasan secara terbatas dilakukan provinsi di Jawa dan Bali karena seluruh provinsi tersebut memenuhi salah satu dari empat parameter yang ditetapkan," kata Airlangga dalam keterangan pers yang disiarkan di akun youtube Sekretariat Negara, Rabu (6/1/2021).

"Oleh karena itu pemerintah membuat kriteria terkait pembatasan kegiatan masyarakat dan ini sesuai dengan UU yang dilengkapi PP 21 Tahun 2020, di mana mekanisme pembatasan tersebut," tambahnya.

Ia menjelaskan, empat parameter tersebut antara lain, tingkat kematian di atas rata-rata tingkat kematian nasional sebesar 3 persen. Kemudian tingkat kesembuhan di bawah nasional sebesar 82 persen.

Selanjutnya, kasus aktif di bawah kasus aktif nasional sebesar 14 persen, dan keterisian RS untuk tempat tidur isolasi dan ICU di atas 70 persen.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dimulai 13 Januari, Jokowi dan Para Menteri yang Pertama Disuntik

Lebih lanjut, Airlangga menegaskan PSBB yang akan diterapkan tersebut bukan berarti pelarangan kegiatan melainkan membatasi aktivitas masyarakat di dua pulau tersebut.

"Pembatasan ini kami tegaskan bukan pelarangan kegiatan, tetapi pembatasan," tegas Airlangga yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

Adapan kegiatan yang dibatasi tersebut antara lain perkantoran dengan WFH 75 persen, pembelajaran dilakukan secara daring, jam operasional pusat perbelanjaan, seni budaya, hingga peribadatan serta jam operasi moda transportasi.

Untuk diketahui, secara nasional kasus Covid-19 hingga Kamis (7/1/2020) pagi tercatat sebanyak 788.402 kasus. Kemudian, pasien yang dinyatakan sembuh tercatat sebanyak 652.513 orang. Sementara itu, pasien yang meninggal dunia sebanyak 23.296 orang.

Seluruh provinsi di Jawa-Bali berada di urutan 15 teratas kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia. DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi 4 provinsi dengan kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia.

Sementara itu, Banten berada di urutan ke 9, Bali di posisi ke-11, dan DIY urutan ke-13 kasus Covid-19 paling banyak. [try]


Baca berita terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Padang, Padangkita.com - Capaian Vaksinasi Covid-19 di Kota Padang hingga awal 2022 sudah mendekati angka 80 persen, yaitu 79 persen.
Capaian Vaksinasi Tembus 79 Persen, Hendri Septa Sebut Kegiatan Masyarakat di Padang Sudah Mulai Normal
Painan, Padangkita.com - Capaian vaksinasi Covid-19 di Nagari Rawang Gunung Malelo, Kecamatan Sutera, Pessel kini tembus 80 persen.
Berkat Door to Door, Capaian Vaksinasi di Nagari Rawang Gunung Malelo Kini Tembus 80 Persen
Painan, Padangkita.com - Capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) masih jauh dari target.
Capaian Vaksinasi Covid-19 di Pessel Kini Masih 57,5 Persen
Padang, Padangkita.com - Dinkes Kota Padang akan mensurvei sejumlah sekolah untuk memastikan keberlangsungan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Dinkes Padang Akan Survei Sejumlah Sekolah untuk Pastikan Keberlangsungan Pembelajaran Tatap Muka
Pariaman, Padangkita.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman telah merilis nama-nama warga yang belum divaksin sama sekali hingga saat ini.
Rilis Nama Warga yang Belum Divaksin, Wako Genius Umar Minta Camat Telusuri hingga ke Desa dan Dusun