Padang, Padangkita.com - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah optimistis mampu memenangkan perlawanan terhadap Covid-19, jelang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid II di Sumatra Barat (Sumbar) berakhir 29 Mei mendatang.
Mahyeldi menjelaskan, penanganan dalam pencegahan penyebaran di Padang dilakukan dengan cara membuat rencana aksi pada 12 titik objek.
Pertama, kata Mahyeldi, pengetatan orang masuk ke Kota Padang dengan melibatkan seluruh unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) di Kota Padang.
"Alhamdulillah ini sudah kita lakukan dan dalam tiga hari terkahir, kita telah mengembalikan kendaraan yang masuk sebanyak 220 kendaraan," kata Mahyeldi.
Kedua, pembatasan orang masuk di permukiman warga dengan melibatkan seluruh lurah hingga ketua RW/RT. "Tidak kurang dari 30 persen kelurahan telah melakukan karantina di wilayahnya masing-masing," ujar Mahyeldi.
Ketiga, melakukan pemetaan kawasan episentrum penyebaran virus Corona. Ada tiga tipe kawasan yang dipetakan. Kawasan putih bebas virus Corona, hijau dan merah yang terjangkit.
"Ada 53 kawasan merah di Kota Padang, inilah yang akan kita lakukan ‘penyerangan’ agar kemenangan dalam melawan Covid-19 dapat kita raih," jelasnya.
Tindakan selanjutnya, memindahkan posko-poko pengawasan (check point) ke pusat-pusat keramaian. Selanjutnya menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di kantor-kantor pelayanan milik pemerintah.
Lebih disampaikan, Pemko Padang juga melakukan pengawasan dan pengaturan penumpang angkutan umum dalam kota. Memberikan suplai kebutuhan pokok kepada warga yang terinfeksi virus corona.
Ia menyebut saat ini, Pemko Padanng telah melakukan pengambilan swab dan telah mencapai angka 0,22 persen dari jumlah penduduk Kota Padang. Angka tersebut diklaim lebih tinggi dari nasional yang hanya 0,6 persen.
"Inilah sebab mengapa angka pasien positif Covid-19 di Kota Padang cepat naik karena kita cepat melakukan ‘tracking’ yang dibantu oleh labor Universitas Andalas," ujarnya.
Mahyeldi juga menjelaskan, Pemko melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah berhasil memutus klaster-klaster yang menjadi titik penyebaran Covid-19.
"Dari 17 klaster, kita sudah berhasil memutus 10 klaster. Sisanya tujuh klaster, dua di antaranya yang cukup besar, Pasar Raya dan Pegambiran," ungkapnya.
Mahyeldi meminta masyarakat untuk selalu mengikuti imbauan maupun seruan dari pemerintah dalam upaya mencegah penularan Covid-19.
Ia juga mengajak bupati/wali kota se-Sumatra Barat menolak para perantau yang hendak mudik. "Semoga dengan upaya ini kita dapat menekan dan memutus penyebaran Covid-19 di Sumatra Barat,' jelasnya. [*/ryo]