Padang Rawan Gempa dan Tsunami, Pakar Unand: Mitigasi Bencana Harus Ditingkatkan

Padang Rawan Gempa dan Tsunami, Pakar Unand: Mitigasi Bencana Harus Ditingkatkan

Pakar gempa dari Unand, Badrul Mustafa. [Foto: Istimewa]

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Pakar Unand mengatakan mitigasi bencana di Kota Padang perlu ditingkatkan.

Padang, Padangkita.com - Pakar gempa dari Universitas Andalas (Unand), Badrul Mustafa mengatakan, mitigasi bencana di Kota Padang perlu dilakukan untuk menimalisir risiko bencana gempa dan tsunami. Hal tersebut karena Kota Padang merupakan salah satu daerah di Sumatra Barat yang rawan terhadap bencana tersebut.

"Di dunia ini, tidak ada seorang pun yang tahu kapan terjadinya gempa. Bisa hari ini, lima tahun lagi, sepuluh tahun, atau 50 tahun lagi. Oleh karena itu, yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri sehingga kalau terjadi bencana kita sudah siap menghadapinya,” ujarnya dalam keterangan tertulis diterima Padangkita.com, Sabtu (19/6/2021).

Dia menuturkan, dengan adanya mitigasi, kerugian akibat gempa bisa ditekan seminimal mungkin, baik baik dari segi korban jiwa maupun kerusakan bangunan atau harta benda.

Menurut Badrul, mitigasi bencana ada tiga yakni prabencana, saat bencana, dan pascabencana. Dari ketiga mitigasi bencana ini, sebutnya, minimal 50 persennya harus difokuskan pada mitigasi prabencana.

"Ketika kita mempersiapkan diri sebelum bencana terjadi dengan sebaik-baiknya seperti yang dilakukan oleh negara Chile, yang sukses dalam mitigasi bencana, maka sangat kecil korban jiwa dan bangunan. Jadi, mereka serius dalam melakukan mitigasi prabencana ini," jelasnya.

Lebih lanjut, Badrul menyampaikan mitigasi prabencana ini ada dua, yaitu mitigasi struktural dan mitigasi nonstruktural. Mitigasi struktural menyangkut bangunan. Oleh karena itu, perlu sekali mematuhi standar bangunan aman gempa yang dibuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.

Kemudian, mitigasi nonstruktural dapat dilakukan dengan sosialisasi kepada masyarakat yakni dengan menyelenggarakan simulasi bencana. "Ini yang harus ditingkatkan. Setidak-setidaknya dilakukan pada Hari Kesiapsiagaan bencana tanggal 26 April dan harus nampak peningkatannya,” ungkapnya.

Baca Juga: Pakar Unand Nilai Padang Paling Siap Hadapi Gempa dan Tsunami, tapi …

Sementara, mitigasi nonstruktural lainnya adalah membuat kesepakatan-kesepakatan dengan anggota keluarga, di mana saat terjadi bencana sudah jelas langkah-langkah yang dilakukan. Sehingga anggota keluarga tidak panik dan tau apa yang dilakukan saat terjadi gempa. [*/fru]


Baca berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Terdata 670 TPS Liar di Padang, Hendri Septa sebut Kota Darurat Sampah
Terdata 670 TPS Liar di Padang, Hendri Septa sebut Kota Darurat Sampah
Polresta Padang Musnahkan Lebih 18 Kilogram Ganja dan 174 Gram Sabu
Polresta Padang Musnahkan Lebih 18 Kilogram Ganja dan 174 Gram Sabu
Forkopimda Padang Rumuskan Sanksi Pelaku Tawuran, Kapolresta Usul Pendidikan Semimiliter
Forkopimda Padang Rumuskan Sanksi Pelaku Tawuran, Kapolresta Usul Pendidikan Semimiliter
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Simulasi Evakuasi Bencana Minimal 1 Kali Setahun, Kogami Dorong Terbitnya Perwako
Simulasi Evakuasi Bencana Minimal 1 Kali Setahun, Kogami Dorong Terbitnya Perwako