Molekul Oksigen Pertama di Luar Galaksi Bima Sakti Ditemukan

Oksigen di Luar Galaksi Bima Sakti: Galaksi Markarian 231, Luar Angkasa

Ilustrasi (Foto: airspacemag)

Jakarta, Padangkita.com - Molekul oksigen ditemukan di galaksi tetangga, bernama Markarian 231 oleh peneliti. Ini merupakan temuan pertama oksigen di luar galaksi Bima Sakti dan ketiga di luar Tata Surya.

"Dengan observasi mendalam di Markarian 231 [...] kami mendeteksi emisi (oksigen) di galaksi luar untuk pertama kali," tulis peneliti dari Akademi Sains China, dikutip dari cnnindonesia.com.

Peneliti tersebut menyebutkan bahwa emisi oksigen yang ditemukan terletak pada 332.615 tahun cahaya dari pusat Markarian 231.

Baca juga: Berbalut Teknologi Baru, All New Honda Beat Janjikan Kenyamanan

Kemunculannya diprediksi akibat interaksi antara galaksi aktif yang ditenagai nucleus.

"Emisi oksigen yang dideteksi ini terletak pada 32.615 tahun cahaya dari pusat Markarian 231. Munculnya oksien ini kemungkinan akibat dari interaksi antara galaksi aktif yang ditenagai nukleus molekul yang mengalir di piringan awan molekular." Jelasnya.

Makarian 231 adalah galaksi yang aktif yang membentuk bintang baru dengan kecepatan 100 massa per tahun. Jaraknya sejauh 561 juta tahun cahaya dari Bumi.

Pusat galaksi ini adalah sebuah quasar. Ini adalah inti galaksi yang sangat bercahaya. Menariknya, dibalik pusat tersebut sebenarnya tersimpan lubang hitam yang sangat masif.

Quasar adalah objek yang paling bercahaya di jagat raya dan Markarian 231 merupakan quasar yang paling dekat dengan Bumi.

Para ahli bahkan memperkirakan galaksi ini memiliki pusat berupa dua lubang hitam supermasif yang saling mengelilingi satu sama lain dengan sangat cepat, seperti dikutip Science Alert.

Pusat tersebut terbentuk ketika lubang hitam supermasif dengan massa jutaan hingga miliaran kali massa matahari dikelilingi oleh piringan gas.

Galaksi seperti ini memproduksi aliran materi keluar. Para peneliti berburu oksigen pada aliran materi ini.
Penelitian ini dilakukan dengan teknik astronomi milimeter. Teknik ini mendeteksi panjang gelombang radio yang dipancarkan oleh sebuah molekul.

Cara lain yang dipakai adalah spectroscopy. Dengan cara ini, peneliti menganalisa spektrum untuk mencari panjang gelombang yang diserap atau dipantulkan oleh molekul tertentu.

Selama ini terdapat hipotesa kalau di luar angkasa, oksigen terikat dengan hidrogen dalam bentuk es air yang menempel pada butiran debu.

Mereka menggunakan teleskop radio IRAM 30 selama empat hari untuk mempelajari galaksi ini. Sebelumnya, oksigen telah ditemukan di nebula Orion yang masih berada di galaksi Bima Sakti. Namun, menurut para peneliti kadar oksigen di Makarian 231, 100 kali lebih banyak dari Orion.

Sekelompok peneliti lain akan memverifikasi temuan tersebut. Jika hal ini terkonfirmasi maka akan membuka cakrawala baru tentang cara kerja galaksi Markarian 231, seperti ditulis di NY Post. (*/PKT-29).


Baca berita terbaru hanya di Padangkita.com

Tag:

Baca Juga

Sudah Saatnya Indonesia Punya Teknologi Pengolahan Air Laut jadi Air Minum seperti Hungaria dan Turki
Sudah Saatnya Indonesia Punya Teknologi Pengolahan Air Laut jadi Air Minum seperti Hungaria dan Turki
Ini 8 Teknologi yang Diterapkan dan Dikembangkan HK dalam Pengelolaan Jalan Tol
Ini 8 Teknologi yang Diterapkan dan Dikembangkan HK dalam Pengelolaan Jalan Tol
Samsung Galaxy Z Flip5 dan Galaxy Z Fold5, Hadirkan Fleksibilitas dan Keserbagunaan
Samsung Galaxy Z Flip5 dan Galaxy Z Fold5, Hadirkan Fleksibilitas dan Keserbagunaan
Daftar 10 Jurusan Kuliah yang Sangat Dibutuhkan di Masa Depan, Ada Pilihanmu?
Daftar 10 Jurusan Kuliah yang Sangat Dibutuhkan di Masa Depan, Ada Pilihanmu?
Mengenal Teknologi Beton Kinerja Tinggi yang Digunakan Membangun Jembatan Besar
Mengenal Teknologi Beton Kinerja Tinggi yang Digunakan Membangun Jembatan Besar
Mengenal Jala Penutup Lereng Gunung Bernama Geomat, Ini Kegunaan dan Kelebihannya
Mengenal Jala Penutup Lereng Gunung Bernama Geomat, Ini Kegunaan dan Kelebihannya