Batusangkar, Padangkita.com - Pesona Sala Baraia dengan tagline "Basuo Salero Lamo" menjadi tema pelaksanaan Program Satu Nagari Satu Event Kabupaten Tanah Datar dari Nagari Padang Laweh Malalo Kecamatan Batipuh Selatan.
Melihat namanya "Sala Baraia", tentu kita akan mengira dan membayangkan makanan "Sala" itu serupa dengan makanan khas Padang Pariaman yang dikasih air.
Namun ternyata, pantauan Padangkita.com, Sabtu (6/5/2023) saat pembukaan event tersebut di Pado Park Nagari Padang Laweh Malalo, Sala Baraia ini sangat jauh berbeda dengan apa yang dibayangkan tersebut.
Seperti disampaikan anggota TP PKK Nagari Padang Laweh Malalo Fitri Deni, bahwa Sala Baraia terdiri dua suku kata yang memiliki arti yakni Sala berarti goreng dan Baraia berarti air.“Kuliner ini sebenarnya berawal dari langkah penghematan dilakukan kaum ibu, dimana sambal goreng yang belum habis dalam tiga hari atau lebih, dimasak kembali dengan menambahkan air kemudian bahan lain seperti terong, jengkol, pucuk ubi, daun kelor dan bahan sambal lainnya yang tersedia di rumah,” ujarnya.
Dikatakan Fitri, makanan Sala Baraia telah menjadi kuliner khas dan terus dijaga turun temurun oleh masyarakat Nagari Padang Laweh Malalo dalam kehidupan sehari-hari bahkan dalam berbagai acara dan kegiatan yang dilaksanakan di nagari.
Bupati Tanah Datar Eka Putra menyampaikan, pelaksanaan Program Unggulan (Progul) Satu Nagari Satu Event salah satu tujuannya adalah untuk menggalakkan kembali berbagai kebiasaan, adat istiadat dan kuliner khas nagari yang unik untuk ditampilkan dan dilestarikan kembali.“Hal seperti Sala Baraia inilah satu satu tujuan yang ingin kita capai dalam pelaksanaan Progul Satu Nagari Satu Event, disamping turut menggerakkan perekonomian masyarakat setempat,” ujarnya.
Dikatakan Eka lagi, dengan Progul itu diharapkan menggugah mamak untuk menularkan atau mengajarkan adat istiadat kepada kaum muda, para Bundo Kanduang juga menurunkan keahlian dalam memasak kuliner kepada anak kemenakan remaja putrinya.
Baca Juga : Ini Dia Sejumlah Event yang Siap Sambut Wisatawan di Tanah Datar saat Libur Lebaran 1444 Hijriyah
“Kita berharap, langkah ini mampu untuk melestarikan adat istiadat, budaya salingka nagari dan juga kuliner khas yang menjadi kebanggaan di masing-masing nagari, sehingga juga mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Tanah Datar,” pungkasnya. [djp]