Mengerikan, Pengakuan Perempuan yang Pernah Membeli Obat Penggugur Kandungan

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Pengakuan perempuan yang pernah membei obat penggugur kandungan di Padang.

Obat penggugur kandungan yang dijual di salah satu apotek di Padang. [Foto: Ist]

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Pengakuan perempuan yang pernah membei obat penggugur kandungan di Padang.

Padang, Padangkita.com – Penjualan obat keras penggugur kandungan atau aborsi di Kota Padang telah berlangsung sejak lama. Salah seorang “konsumen”, mengaku pernah membeli obat tersebut sekitar tahun 2016.
Sebut saja namanya Mawar, 26 tahun, berkisah kepada Padangkita.com, sempat mengalami masa-masa sulit, sehingga akhirnya memutuskan untuk membeli obat tersebut.

Ketika 2016 itu, Mawar nekat membeli obat penggugur kandungan atau aborsi itu lantaran cemas karena dirinya sudah telat dua minggu menstruasi dari jadwal yang seharusnya.

"Karena sebelum itu, saya akui saya sempat melakukan hubungan intim dengan mantan pacar saya," ceritanya kepada Padangkita.com, Rabu (17/2/2021).

Untuk mendapatkan obat tersebut, dirinya harus merogoh kocek hingga Rp600 ribu. Namun, dia membeli tidak langsung ke apotek atau ke penjual obat. Dia memesan obat itu ke seseorang kenalannya yang bekerja di bidang farmasi.

"Dia ini pemasok obat untuk dokter-dokter di rumah sakit, saya minta tolong pesankan (order) obat itu melalui dia, dan itu pertama kali saya mengenal obat itu," katanya.

Dari uang sebanyak Rp600 ribu yang ia keluarkan, Mawar mengaku mendapatkan sejumlah obat. Meski tak menyebut nama atau merek obat, ia menyebut mendapatkan dua tablet obat penggugur, tiga tablet obat pendarahan dan empat tablet vitamin.

Sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut, lanjut dia, dirinya mendapatkan sejumlah aturan penggunaan dengan cara harus berpuasa terlebih dahulu selama 12 jam sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut.

"Setelah itu, obat penggugur diminum dan satu lagi dimasukin ke alat kelamin biar obat itu cepat bereaksi dalam rentang waktu 30 menit hingga satu jam, ketika sudah pendarahan, maka diminum lagi obat pendarahan itu," terang Mawar.

Kemudian, kata dia, dirinya juga diberikan obat vitamin untuk membangkitkan lagi stamina yang sudah terkuras akibat pendarahan jika seandainya jadi meminum obat tersebut.

"Saya belum sempat mengonsumsi, tapi sempat membelinya iya saya pernah dahulu, lima tahun lalu, namun empat hari sebelum saya minum saya akhirnya datang bulan," ujarnya.

Mawar mengaku tidak tahu apakah ia akan masih hidup hingga saat ini jika seandainya dirinya jadi mengkonsumsi obat penggugur kandungan tersebut.

Baca juga: Selain Jual Obat, Sepasang Suami Istri Juga Bantu Proses Aborsi, Polisi Curigai Keterlibatan Tenaga Kesehatan

"Karena peluang hidup dan mati kita itu lebih banyak ke matinya, tidak ada jaminan akan keselamatan. Setelah kejadian itu, saya kapok dan benar-benar belajar dari pengalaman di masa lalu itu, lebih baik saya sekarang fokus bekerja saja dahulu," tuturnya. [pkt]


Baca berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Terdata 670 TPS Liar di Padang, Hendri Septa sebut Kota Darurat Sampah
Terdata 670 TPS Liar di Padang, Hendri Septa sebut Kota Darurat Sampah
Polresta Padang Musnahkan Lebih 18 Kilogram Ganja dan 174 Gram Sabu
Polresta Padang Musnahkan Lebih 18 Kilogram Ganja dan 174 Gram Sabu
Forkopimda Padang Rumuskan Sanksi Pelaku Tawuran, Kapolresta Usul Pendidikan Semimiliter
Forkopimda Padang Rumuskan Sanksi Pelaku Tawuran, Kapolresta Usul Pendidikan Semimiliter
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Simulasi Evakuasi Bencana Minimal 1 Kali Setahun, Kogami Dorong Terbitnya Perwako
Simulasi Evakuasi Bencana Minimal 1 Kali Setahun, Kogami Dorong Terbitnya Perwako