Keponakan bermufakat dengan mamak, kemudian mamak dalam sebuah kaum, bermufakat bersama tungganai di bawah pimpinan penghulu kaum, penghulu kaum bermufakat sesama mereka di tingkat nagari dalam pertemuan Ampek Suku (sekarang dinamakan Kerapatan Adat Nagari).
Seterusnya kerapatan penghulu nagari dengan penghulu luhak, dan akhirnya penghulu luhak bermufakat dengan Lareh Bodi Caniago yang merumuskan dan mengusulkan tuntutan rakyat dalam bentuk rancangan undang-undang kepada Lareh Koto Piliang.
Batanggo turun mewakili proses demokrasi yang segala-galanya dimulai dari tingkat paling atas diteruskan ke tingkat lebih rendah dan seterusnya.
Di sini akan berkaitan dengan penyebaran kebijaksanaan dan keputusan pemerintah pusat yang telah lebih dahulu menjadi keputusan atau hasil mufakat dalam bentuk usulan dari semua pihak mulai dari tingkat paling bawah ke tingkat paling atas dengan demikian proses demokrasi yang dinamakan "batanggo turun" adalah kebalikan dari proses demokrasi "bajanjang naiak".
3. Anak Janjang
Anak janjang Istano Basa Pagaruyung ada 11 buah. Keberadaan janjang melambangkan kedudukan empat dari kelarasan Koto Piliang dan 4 dari kelarasan Bodi Caniago, sedangkan tiga lagi melambangkan kedudukan Rajo Nan Tigo Selo yaitu Rajo Adat, Rajo Ibadat dan Rajo Alam.
4. Tanggo
Tanggo adalah selembar kayu yang vertikal antara anak janjang ke anak janjang yang lebih rendah, ia mewakili kekuatan keputusan mufakat pada masing-masing tingkat mufakat yang disahkan dan diperkuat oleh keputusan pimpinan di setiap tingkat pemerintahan.
5. Tangan-tangan Janjang
Tangan-tangan Janjang mewakili dan melambangkan norma-norma dalam pelaksanaan demokrasi melalui mufakat.
Norma-norma tersebut harus dilandasi oleh langgam adat, undang-undang luhak dan Agama Islam untuk mencapai hasil yang maksimal dan sekaligus untuk menghindari masyarakat dan kerajaan dari jurang kehancuran sebagai akibat hasil-hasil proses demokrasi yang tidak mengikuti norma-norma yang semestinya.
6. Beranda

Beranda Istano Basa Pagaruyung
Beranda mempunyai empat buah tiang yang berdiri di sebelah kanan dan sebelah kiri Janjang keempat tiang tersebut melambangkan bahwa pada mulanya hanya ada 4 buah suku kecil dalam masyarakat Minangkabau yang terdiri dari suku Koto, Piliang, Bodi dan Chaniago
7. Serambi Papek

Surambi Papek Istano Basa Pagaruyung
Serambi Papek adalah sebuah ruangan sempit yang terletak diantara tangguh paling atas dengan pintu masuk ke dalam ruangan istana.
Ruangan ini mewakili wilayah kerajaan Minangkabau pada masa awal keberadaannya. Dalam pemerintahan Serambi Papek digunakan untuk tempat penjaga keamanan Raja alam dan keluarga Kerajaan serta tempat memperhatikan tamu yang keluar masuk istano basa Pagaruyung