PadangKita - Dua korban ledakan tambang batu bara Sawahlunto, Ridwan (37) dan Yusrizal (38), masih terbaring lemas di ruangan High Care Unit (HCU) Rumah Sakit M Djamil Padang, Jumat (31/3/2017).
Kedua korban ditemani sejumlah anggota keluarga. Menurut adik Ridwan, Dum Yahya (35), kondisi kakaknya mulai membaik dari hari sebelumnya saat dirujuk ke M Djamil.
Baca juga :
Tambang Batu Bara di Sawahlunto Meledak, 2 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
Korban Ledakan Tambang Dirujuk ke Padang
"Makan sudah bisa disuapi dari mulut, buang angin sudah lancar, minum lancar, alhamdulillah, bicara mulai bisa," kata Dum Yahya.
Meski terlihat membaik dari dua hari sebelumnya, namun menurut dokter yang menangani, kondisi kedua korban masih perlu penanganan serius untuk melewaati masa kritis dalam beberapa hari ke depan.
"Ini adalah luka bakar yang berat. Jadi dalam fase awal ini, tubuhnya masih mampu mengkompensasi kelainan-kelainan yang terjadi akibat luka bakarnya," ujar dokter Benni Raymond yang menangani kedua korban.
Benni mengatakan, kedua pasien akan melewati masa-masa penyesuaian yang harus ditangani serius. Kondisi ini akibat luka bakar di atas 60 persen serta trauma di jalan nafas keduanya pasca menghirup asap kebakaran di lubang tambang.
Baca juga :
Korban Ledakan Tambang Sawahlunto Alami Trauma Inhalasi
Polisi Selidiki Ledakan Tambang Batu Bara di Sawahlunto
"Seperti pemberian darah, koreksi elektrolit, koreksi asam basah. Jadi untuk sekarang dalam kondisi cukup stabil. Tapi balik lagi, ini adalah luka bakar berat atau dalam kategorinya luka bakar kritis," katanya.
Untuk menangani dua pasien dengan luka bakar berat itu, pihak rumah sakit membentuk tim dokter. Tim ini terdiri dari delapan orang dokter yakni, tiga dokter bedah dan lima dari unit luka bakar. (Aidil Sikumbang)
Baca juga : Riwayat Ledakan Tambang Batubara Sawahlunto