Kisah Oyon, Fotografer Pantai Air Manis, Kerap Bertemu Artis hingga Sekolahkan 14 Orang Anaknya dari Hasil Motret

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kisah Zaharrudin atau Oyon, fotografer wisatawan di Pantai Air Manis Padang.

Zaharrudin atau Oyon, fotografer wisatwan di Pantai Air Manis Padang. [Foto: Sonia/Padangkita.com]

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kisah Zaharrudin atau Oyon, fotografer wisatawan di Pantai Air Manis Padang.

Padang, Padangkita.com - Zaharrudin, 66 tahun merupakan fotografer di kawasan objek wisata Batu Malin Kundang, Pantai Air Manis Padang, Sumatra Barat (Sumbar).

Ia telah menekuni usaha itu sejak 1987 dan sempat berhenti motret karena kamera yang ia gunakan dijual untuk mencukupi kebutuhan salah seorang anaknya yang akan diwisuda.

Pantauan Padangkita.com, Minggu (21/3/2021) terlihat Oyon mendekati seorang wisatawan berkaos hitam. Dengan terampil Oyon menawarkan jasanya ke pengunjung objek wisata yang cukup diminati di Kota Padang itu.

Usaha Oyon berhasil, pengunjung yang ia tawari jasanya tersebut mau untuk dipotret Oyon, dengan hasil foto bisa dicetak langsung.

Meskipun saat ini kawasan Pantai Air Manis gerimis, hal itu tak menyurutkan semangat Oyon untuk mencari nafkah bagi keluarganya.

Ia mengambil payung, kemudian mengambil kameranya ke warung milik anaknya yang ada di sekitar lokasi itu.

Oyon mulai beraksi, jepretan demi jepretan dengan berbagai pose dia ambil. Kemudian, Oyon memperlihatkan hasil jepretannya itu ke pengunjung yang ia potret.

Mereka terlihat berdiskusi. Setelah itu, Oyon kembali ke warung anaknya. Di sana, juga terlihat mensin untuk mencetak foto.

Cerita Oyon, bahwa ia telah menekuni usaha itu sejak 1987. Telah banyak momen yang ia abadikan di kawasan batu Malin Kundang itu.

"Sejak 1987 saya sudah motret. Namun, tahun 1995 kamera saya jual dan kembali memotret tahun 2013," ujar Oyon kepada Padangkita.com, Minggu (21/3/2021).

Sejak kamera dijual, jelas Oyon, ia beralih profesi sebagai tukang angkat di Teluk Bayur. Ia menjual kameranya tahun 1995 karena membutuhkan biaya untuk kebutuhan wisuda salah seorang anaknya.

Menurut Oyon, selama dia berprofesi sebagai fotografer wisatawan di Pantai Air Manis Padang, ia mampu menyekolahkan 14 orang anaknya.

Untuk motret, kata Oyon, hasilnya memang tidak menentu. Sekali motret di bisa mendapatkan Rp25 ribu.

Usaha yang Terancam Digilas Zaman

Selepas Oyon mencetak foto, hujan lebat mengguyur Pantai Manis. Wisatawan yang terakhir ia potret merupakan pelanggan terakhir yang ia dapatkan hari itu.

"Hari ini delapan pelanggan yang saya foto," ujar Oyon yang juga merupakan anggota Ikatan Photografer Pantai Air Manih (IPPA) itu.

Atas hasil itu, Oyon mengaku sudah sangat bersyukur. Apalagi, katanya, untuk jumlah delapan pelanggan itu saat ini sudah lumayan banyak.

Apalagi, jelas Oyon, motret saat ini tak sama dengan yang ia geluti di masa lampau. Kecanggihan teknologi turut menggerus usahanya sebagai fotografer wisatawan.

Bahkan, kata Oyon, jasanya tak lagi laku ketika smartphone canggih yang dilengkapi kamera dengan kualitas bagus menjamur.

Foto sekarang, ulasnya, tak hanya untuk dipajang di dinding. Tapi, juga untuk pajangan di media sosial.

“Itu (delapan pelanggan) sudah lumayan, orang sekarang sudah punya banyak kamera handphone yang bagus. Kadang saya hanya diminta tolong foto dengan handphone mereka,” tuturnya.

Lebih lanjut, menurut Oyon, dari hasil motret Rp25 per pelanggan itu tak sepenuhnya bisa ia nikmati. Karena hasil yang didapatkan juga harus dibagi dengan sesama anggota IPPA.

Penyisihan pendapatan masing-masing fotografer, jelasnya, merupakan bentuk usaha mereka agar ada penyamarataan pendapatan. Hal itu disepakati ketika Batu Malin Kundang sering tertimbun pasir.

Dikisahkan Oyon, saat Batu Malin Kundang kerap tertimbun pasir, mereka (anggota IPPA) sering bergotong-royong untuk membersihkannya.

"Dulu, sebelum lokasi ini direvitalisasi. Kita sesama fotografer pernah gotong-royong untuk menggali batu Malin Kundang. Jadi, sekarang pendapatan kami setelah dikeluarkan dari biaya cetak dibagi sama rata,” ungkapnya.

Meskipun Batu Malin Kundang tak lagi tertimbun pasir karena telah direvitalisasi, jelas Oyon, namun pagar yang dibangun menghambat pemandangan.

“Sekarang tidak ada timbunan pasir, namun pemandangan pantai sudah tidak terlihat saat mengambil foto,” paparnya.

Selain itu, Oyon juga menceritakan kisahnya selama menekuni profesi sebagai fotografer wisatawan. Selama menjadi fotografer di Pantai Air Manis, kata Oyon, ia telah memotret banyak orang, mulai dari masyarakat biasa hingga artis ibu kota.

Baca juga: Fakta Seputar Chairil Anwar, Binatang Jalang yang Telah Milik Publik

“Ada pejabat, panglima (difoto). Artis juga ada seperti Tukul Arwana, Almarhumah Julia Perez, Nagita Slavina, Elly Kasim dan Annisa Bahar,” katanya. [zfk]


Baca berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Pariwisata dan Krisis Iklim: Dampak Kawasan Wisata Alam Terhadap Lingkungan
Pariwisata dan Krisis Iklim: Dampak Kawasan Wisata Alam Terhadap Lingkungan
355 Tukik Dilepas, Penyu Resmi Jadi Maskot Kota Padang
355 Tukik Dilepas, Penyu Resmi Jadi Maskot Kota Padang
Delapan Anak Tenggelam di Pantai Air Manis Padang, Dua Meninggal Dunia
Delapan Anak Tenggelam di Pantai Air Manis Padang, Dua Meninggal Dunia
Pengunjung Wajib Tahu, Ini Rekayasa Lalu Lintas Menuju Pantai Air Manis selama Libur Lebaran
Pengunjung Wajib Tahu, Ini Rekayasa Lalu Lintas Menuju Pantai Air Manis selama Libur Lebaran
Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
BPBD Padang Evakuasi Pohon Tumbang di Pintu Masuk Wisata Pantai Air Manis
BPBD Padang Evakuasi Pohon Tumbang di Pintu Masuk Wisata Pantai Air Manis