Padang, Padangkita.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Dharmasraya atas dasar harga berlaku pada tahun 2020 adalah Rp10,24 triliun rupiah.
Jumlah ini sekitar 4,2 persen dari PDRB atas dasar harga berlaku Sumatra Barat (Sumbar) pada tahun 2020 yang mencapai Rp241,88 triliun.
PDRB Kabupaten Dharmasraya tahun 2020 dipengaruhi oleh lima sektor utama, yakni: pertanian, kehutanan, dan perikanan, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor, konstruksi, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, serta pertambangan dan penggalian.
Dari lima sektor tersebut, kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Dharmasraya pada tahun 2020 dihasilkan oleh pertanian, kehutanan, dan perikanan, yaitu mencapai 27,19 persen.
Hal ini tidak jauh beda dengan PDRB Sumbar yang penyumbang utama juga berasal pertanian, kehutanan, dan perikanan. Hanya saja, persentasenya lebih lebih yakni sebesar 22,38 persen.
Sektor penyumbang PDRB Kabupaten Dharmasraya berikutnya adalah perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor sebesar 14,9 persen, konstruksi sebesar 14,83 persen, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 6,94 persen, dan pertambangan dan penggalian 6,74 persen.
Besarnya kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan terhadap PDRB Kabupaten Dharmasraya sejalan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Dharmasraya meningkatkan potensi pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Salah satu upaya tersebut terlihat dari Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang menjadi salah satu unggulan Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya.
Program ini merupakan upaya untuk memperbaiki mutu produksi perkebun kelapa sawit dengan menggunakan benih unggul yang merupakan salah satu persyaratan pemenuhan sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
Melalui program ini, satu petani dapat mengajukan maksimal 4 hektare untuk mendapat kucuran dana dengan nilai Rp25 juta per hektar.
Setidaknya, sekitar 5.500 hektare kebun kelapa sawit di Kabupaten Dharmasraya mendapat dukungan dana dari program PSR
Lahan tersebut tersebar di lima dari sebelas kecamatan yang ada di Dharmasraya; Pulau Punjung, Koto Besar, Tiumang, Padang Lawas dan Timpeh.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya, Darisman mengatakan, program PSR sangat membantu para petani dalam meningkatkan produktivitas komoditas kelapa sawit yang merupakan salah satu tanaman perkebunan unggulan di Dharmasraya.
Meskipun, kata Darisman, tantangan saat ini cukup berat, mengingat harga sawit di tingkat petani cukup tinggi, yang tentunya akan ada kecenderungan petani untuk menunda peremajaan sawitnya.
"Tetapi demi peningkatan kuantitas dan kualitas sawit petani agar diperoleh produksi yang tinggi untuk terwujudnya kesejahteraan buat petani sawit Dharmasraya, kami, jajaran Dinas Pertanian, tetap optimis," ungkapnya.
Pada akhirnya, program ini tentu tidak hanya akan berdampak kepada para petani, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan
Untuk membantu petani melaksanakan usaha pertanian dan untuk menekan biaya produksi, maka sektor pertanian perlu dimodernisasi dengan aneka Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan)
Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya telah menyalurkan sebanyak ratusan unit alsintan kepada para petani. Alsintan tersebut berupa traktor, rice transplanter, combine harvester, hingga power thresher.
Dengan kebijakan tersebut, para petani banyak terbantu. Selama ini mereka kesulitan mencari tenaga kerja mengolah sawah, kini sudah ada hand traktor. Biasanya petani kesulitan mencari tenaga kerja panen, kini sudah ada mesin combine
Tanpa mengesampingkan sektor lain seperti perdagangan dan industri, pengembangan sektor pertanian merupakan salah satu prioritas yang terus diupayakan berkembang di kawasan Kabupaten Dharmasraya
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya sadar betul akan potensi pertumbuhan sektor riil ini.
Baca juga: Potret Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi di Dharmasraya
Apalagi pada masa pandemi Covid-19, pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi satu-satunya sektor yang tidak terpengaruh dan merupakan sektor yang selalu menopang ekonomi masyarakat baik secara lokal maupun regional. [adv/den]